Kab. Bogor

Uang Pensiun yang Diambil secara Sekaligus, Hanya Bertahan Selama 60 Bulan

uang
Ilustrasi/Istimewa

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Uang pensiun adalah uang yang tersedia di hari tua, dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah tidak bekerja karena pensiun. Sebab di masa pensiun, siapapun tidak punya gaji lagi. Sementara kebutuhan hidup tetap berjalan dan butuh biaya. Uang pensiun bisa berasal dari negara seperti pensiunan ASN/TNI/Polri. Tapi untuk karyawan swasta, uang pensiun berasal dari perusahaan tempatnya bekerja yang dihitung berdasarkan masa kerja dan gaji terakhir.

Sayangnya, survei MetLife (2022) menyebut 1 dari 3 pensiunan yang mengambil uang atau manfaat pensiun secara sekaligus (lumpsum) pada saat pensiun, rata-rata hanya bertahan selama 5 tahun. Alias hanya bisa dipakai 60 bulan saja setelah pensiun untuk biaya hidup. Saat mendekati masa pensiun, karyawan dihadapkan pada keputusan yang dapat berdampak seumur hidup: mau mengambil manfaat pensiun secara sekaligus atau dibauarkan secara bulanan? Tapi faktanya, proporsi pensiunan yang menghabiskan uang pensiun yang diambil sekaligus terus meningkat.

Sebagai ilustrasi, bila seorang karyawan pensiun di usia 56 tahun. Lalu mendapat uang pensiun dari “kantong” perusahaan atau dibayar melalui dana pensiun (manfaat pensiun di bawah Rp. 625 juta), maka berpotensi “uang pensiunnya” akan habis dalam 5 tahun ke depan atau di usia 61 tahun. Sementara, usia harapan hidup orang Indonesia saat ini berada di 73 tahun. Maka di usia 62 s.d. 73 tahun (11 tahun masa kehidupan), sudah tidak punya uang untuk menjalani hidup di masa pensiun. Kondisi inilah yang dipertegas oleh survei ADB (2024) yang menyatakan 1 dari 2 pensiunan di Indonesia mengandalkan transferan setiap bulan dari anak-anaknya. Sebuah kondisi masa pensiun yang sulitmm sebab mengalami masalah keuangan akut.

Baca juga  Pemkab Bogor Perpanjang Masa Belajar di Rumah Hingga 11 April

“Banyak pensiunan tidak bisa mengelola uang pensiunnya sendiri. Karenanya, ada risiko bagi pensiunan yang mengambil uang pensiun secara sekaligus. Dengan rata-rata orang Indonesia hidup 18 tahun setelah pensiun, uang pensiun yang diambil sekaligus lebih cepat habis dan akhirnya bergantung pada anak di hari tua. Jadi lebih baik uang pensiun dibayar secara bulanan, sekarang kan boleh dibayar 10 atau 15 tahun setelah pensiun,” ujar Syarifudin Yunus, edukator LSP Dana Pensiun sekaligus Humas ADPI.

Fenomena uang pensiun yang diambil sekaligus (lumpsum) lalu habis rata-rata dalam ±5 tahun cukup sering terjadi. Penyebabnya bukan semata karena orang “boros”, melainkan gabungan faktor psikologis, finansial, dan budaya. Ada ilusi “uang besar sekali pegang”. Saat pensiun, seseorang menerima dana yang terlihat sangat besar dibanding penghasilan bulanan sebelumnya. Otaknya langsung bilang “Saya sudah bekerja puluhan tahun, wajar menikmati”. Akibatnya, pola pikir konsumtif, bukan keberlanjutan. Belanja besar di awal pensiun (rumah, kendaraan, renovasi, liburan). Padahal uang pensiun itu seharusnya menggantikan gaji 15–20 tahun ke depan.

Baca juga  Ketua DPD Ajak Senator Advokasi Tiga Hak Penyandang Disabilitas

Banyak pensiunan tidak tahu kebutuhan hidup bulanan pasca pensiun. Tidak menghitung inflasi, tidak memisahkan dana biaya hidup dan dana konsumsi. Akhirnya pengeluaran mengikuti keinginan, bukan kebutuhan. Uang pensiun jadi cepat habis akibat tidak punya perencanaan pensiun yang jelas. Di samping itu, ada juga pensiunan menganggap “saat pensiun sudah tidak punya tanggungan”. Akibatnya bikin usaha (yang tidak punya ilmu dan pengalaman) atau membantu ekonomi anak-cucu. Banyak juga yang salah investasi setelah pensiun. Banyak pensiunan menaruh dana di investasi berisiko tinggi, tergiur imbal hasil cepat. Begitu rugi, uang pensiunnya tergerus permanen.

Uang pensiun diambil sekaligus, berarti tidak punya “gaji pensiun secara bulanan”. Akhirnya, tidak ada “rem” nafsu konsumsi, memakai uang seenak-enaknya, Berbeda dengan manfaat pensiun dibayar bulanan: pengeluaran jadi lebih terkendali dan pola hidup lebih stabil. Belum lagi bila masalah kesehatan datang tiba-tiba di hari tua, penyakit kronis mulai muncul, biaya kesehatan meningkat tajam, dan banyak biaya tak terduga. Akhirnya uang pensiun sebesar apapun pasti cepat habis, terpaksa uang pensiun yang sekaligus dipakai untuk membayar biaya kesehatan.

Kenapa mengambil uang pensiun secara sekaligus? Utamanya, sebab faktor psikologis. Merasa “uang pensiun hak saya, hasil kerja seumur hidup”. Akibatnya sulit menahan diri, dorogan emosional lebih dominan, dan perencanaan rasional “kalah” oleh perasaan. Jadi, uang pensiun yang diambil sekaligus masalahnya bukan pada uangnya tapi cara mengelolanya. Banyak pensiun tidak siap terima “uang besar”. Lupa, uang pensiun bukan untuk dihabiskan, melainkan dipakai secara disiplin sesuai kebutuhan.

Baca juga  Galian Tanah Ilegal di Sukasari Rumpin Diduga Dibekingi 'Orang Kuat'

Adalah fakta, uang pensiun lebih cepat habis diambil sekaligus daripada dibayarkan bulanan. Hanya 5 tahun usianya, uang pensiun yang diambil sekaligus akan habis. Uang pensiun diambil sekaligus membuat “pola pikir kaya sementara – dana cepat habis”. Sementara uang pensiun dibayar berkala membuat “pola hidup berkelanjutan dan hidup di masa pensiun jadi lebih tenang”

Maka, jangan gunakan uang pensiun untuk kebutuhan di luar biaya hidup pokok pensiunan. Edukasi dana pensiun jadi penting dilakukan, kenapa uang pensiun diambil skealigus dan kenapa dibayar secara bulanan? Semuanya butuh edukasi, agar pensiun dan public lebih paham. Ketahuilah, perencanaan keuangan yang baik dan bijak adalah mengatur alokasi sumber dana yang ada untuk ditabung (diinvestasikan) untuk tujuan dan keperluan yang berbeda-beda dan spesifik, dengan disiplin. Kalau menabung untuk pensiun ya dipakai hanya untuk masa pensiun, bukan untuk beli mobil atau renovasi rumah. Itulah pentingnya dana pensiun, bukan hanya menabung untuk hari tua tapi paham menggunakan uang pensiun di masa pensiun.

Jadi, sebaiknya uang pensiun diambil sekaligus atau dibayar bulanan? Terserah Anda yang akan pensiun.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top