Rencana Pelebaran Jalan Alternatif Puncak, Pemkab Bogor Mulai Data Bangunan Terdampak
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai merealisasikan rencana pelebaran sejumlah titik jalan alternatif di kawasan Puncak. Langkah awal dilakukan dengan menurunkan tim gabungan untuk mendata bangunan yang berpotensi terdampak proyek pelebaran.
Pelebaran direncanakan membentang dari Megamendung hingga Cisarua, meliputi muka jalan alternatif Gadog–Cikopo Selatan, Simpang Masjid Pusdik Megamendung, Cilember, Hankam Leuwimalang, hingga Perempatan Pasar Cisarua.
Upaya ini dilakukan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur wisata Puncak, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. Tim gabungan terdiri dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Satpol PP Kabupaten Bogor, kecamatan, dan pemerintah desa setempat.
Kasi Pengendalian dan Operasi Satpol PP Kabupaten Bogor, Efendi, mengatakan bahwa pendataan telah dilakukan pada bangunan yang berada tepat di muka jalan alternatif.
“Bangunan-bangunan di muka jalan alternatif kami data. Pendataan ini berkaitan dengan rencana pelebaran, sehingga bangunan yang terdampak bisa teridentifikasi,” kata Efendi, Selasa (2/12/2025).
Pendataan dilakukan di sejumlah titik rawan kemacetan, yakni Simpang Cilember, Hankam, Kongsi Perempatan Pasar Cisarua, dan Simpang Taman Safari Indonesia (TSI). Hasil pendataan akan dibahas dalam rapat bersama Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin, menambahkan bahwa pihak kecamatan dan desa turut mendampingi proses pendataan. Menurutnya, bangunan yang terdata didominasi oleh kios, selebihnya rumah tinggal.
Berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat tujuh titik di jalur Puncak yang menjadi penyebab utama kemacetan: Simpang Gadog–Cikopo Selatan, Simpang Pasir Angin, Simpang Masjid Pusdik Megamendung, Simpang Cilember, Simpang Hankam, Simpang Kongsi Pasar Cisarua, dan Simpang Taman Safari Indonesia. Dari tujuh titik tersebut, hanya Simpang TSI yang memiliki lebar muka jalan alternatif yang dinilai ideal, sementara titik lainnya masih berkisar 3 hingga 4 meter. [] Danu
