Warga Desa Kopo Suarakan Pemekaran Wilayah
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Memiliki luas wilayah hampir 453,21 hektar dan jumlah penduduk mencapai 21.977 jiwa, Desa Kopo di Kecamatan Cisarua tercatat sebagai desa terluas sekaligus terpadat di kawasan Puncak. Kondisi tersebut dinilai berdampak pada pemerataan pelayanan publik.
Belum lama ini, sejumlah warga Desa Kopo kembali menyuarakan keinginan pemekaran wilayah. Mereka menilai pelayanan pemerintah desa masih belum merata, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan desa.
Tokoh masyarakat Desa Kopo, Iman Sukarya, mengatakan aspirasi pemekaran sebenarnya sudah sejak lama disampaikan warga. Tujuannya agar terbentuk desa definitif baru demi meningkatkan kualitas pelayanan.
“Banyak warga yang tinggal di Kampung Cijulang, Muara, dan Cidokom harus menempuh jarak cukup jauh ke kantor desa,” ujar Iman Sukarya, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, selain pelayanan publik, pembangunan di wilayah yang jauh dari kantor desa juga berjalan lebih lambat dan kurang mendapat perhatian.
“Atas dasar itu memang Desa Kopo harus dimekarkan. Ini untuk kepentingan masyarakat yang belum terlayani dengan baik,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Ketua RW Kampung Cijulang, Andi. Ia mengungkapkan bahwa aspirasi pemekaran Desa Kopo sudah lama disuarakan masyarakat dari beberapa kampung, bahkan sempat disampaikan dalam aksi unjuk rasa di Jembatan Leuwiceot beberapa hari lalu.
“Saya sebagai perangkat desa sering menerima aspirasi soal pemekaran, namun keputusan tetap ada di pihak terkait,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada, jumlah penduduk Desa Kopo pada tahun 2023 mencapai 21.977 jiwa. Angka tersebut diperkirakan terus bertambah pada 2024 dan 2025 seiring perkembangan kawasan Puncak. []Danu
