Kab. Bogor

Irigasi Bendungan Sasak Sungai Cibeuteung Perlu Rehab, Begini Tanggapan Wakil Menteri Dalam Negeri Saat Tinjau Lokasi

BOGOR-KITA.com, CISEENG – Daerah saluran irigasi induk Bendungan Sasak Sungai Cibeuteung di Kecamatan Ciseeng memerlukan ptoses rehabilitasi dan normalisasi. Musababnya, dalam rentan waktu setahun terakhir, sudah 3 kali saluran irigasi alami bencana banjir.

Banjir besar pertama pada Desember tahun 2024 lalu dan terjadi lagi pada 4 Juni 2025. Dampak banjir tersebut merendam ribuan tambak warga dan merugikan petani budi daya ikan hias dan ikan konsumsi hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.

“Perlu ada perbaikan tanggul atau turap, tembok penahan tanah dan normalisasi aliran sungai. Karena ini menyangkut nasib ribuan warga yang berusaha ternak ikan,” ungkap Jajang, seorang tokoh masyarakat.

Pasca musibah banjir di tahun 2024 lalu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto sempat mengunjungi daerah irigasi Sasak, Kecamatan Ciseeng, tepatnya, hari Jum’at 27 Desember 2024.

Baca juga  Ade Yasin Ikuti Video Conference dengan Mendagri Tangani Corona

Kepada wartawan, Bima Arya menjelaskan, kunjungan tersebut dlakukan dalam rangka strategi perbaikan irigasi guna percepatan pencapaian target swasembada pangan di tahun 2027. Ia juga mengatakan, jika target tersebut lebih cepat dari target awal.

Kementerian Dalam Negeri, sambung Bima, berperan untuk memastikan bahwa seluruh kepala daerah, baik itu Gubernur, Bupati dan Walikota, bisa menyampaikan data – data terkait kebutuhan untuk rehabilitasi irigasi.

“Saya berkeliling untuk menyemangati, memastikan bahwa data-data itu kumpul sehingga tahun depan ini bisa didanai dari Kemenko Pangan. Artinya mana yang siap, mana yang matang, mana yang usulan jelas, itu yang akan dikerjakan,” jelas Bima.

Ia mengungkapkan, sesuai arahan Menko Bidang Pangan, percepatan swasembada pangan ini salah satunya dengan strategi memperbaiki irigasi – irigasi yang telah ada.

Baca juga  Belum Swab, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dilarang Ngantor

Berdasarkan data, ada hampir sekitar 3 juta hektar daerah irigasi di Indonesia, dan kalau semua bisa dimaksimalkan (direhabilitasi), maka akan menyumbang sangat signifikan.

Lanjut Bima, saluran irigasi yang baik tentu bisa meningkatkan produktivitas. Untuk itu Kemendagri meminta ke seluruh kepala daerah, Gubernur, Bupati dan Walikota, terutama di daerah yang sangat strategis untuk menjadi lumbung pangan agar segera mengumpulkan data perihal irigasi.

“Karena ada 190 triliun rupiah alokasi dari Menko Pangan untuk pembangunan guna mendukung swasembada pangan. Dan 12 triliun rupiah lebih untuk irigasi,” paparnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menuturkan, menindaklanjuti rakor pangan dipimpin Menko Bidang Pangan, Pemkab Bogor mengusulkan enam daerah irigasi untuk dilakukan rehabilitasi.

Baca juga  Polres Bogor Sebar 1.096 Personel Amankan Pilkades Serentak

Untuk daerah irigasi Bendungan Sasak Sungai Cibeuteung Ciseeng ini, dominasinya untuk perikanan dan merupakan kawasan minapolitan dengan produksi bibit benih ikan terbesar di Jawa Barat, baik untuk jenis ikan konsumsi maupun ikan hias.

“Saat ini beberapa kali mengalami sedikit kerugian, diantaranya akibat banjir akibat irigasinya perlu perlu diperbaiki,” kata Ajat Rochmat Jatnika. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top