Pemanfaatan Teh Kewer Sebagai Obat Tradisional Khas Garut
BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan spesies tanaman yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah tanaman teh. Mengonsumsi teh sudah menjadi tradisi di Indonesia dalam berbagai kesempatan, mulai dari kegiatan bersantai sampai dengan kegiatan formal sekalipun. Seringkali kita mendengar bahwa teh berasal dari olahan pucuk daun yang sudah melalui berbagai tahapan agar siap dikonsumsi. Namun, teh bukan hanya berasal dari pucuk daun teh pada umumnya, tenyata ada loh olahan biji tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan teh.
Nyatanya, di Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, teh bisa dibuat dari olahan biji buah tanaman kewer yang tumbuh liar di sekitar desa sehingga teh khas Garut ini dikenal dengan sebutan teh kewer. Tanaman kewer yang tumbuh liar di sekitar Desa Sukalaksana, dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai pengembangan usaha yang potensial untuk meningkatkan nilai ekonomi secara turun temurun. Namun, persaingan pada komoditas teh hampir membuat teh kewer ini terlupakan seiring dengan banyaknya teh kemasan yang beredar di pasaran.
Penduduk Desa Sukalaksana dapat menggali kembali potensi dan daya jual dari teh kewer, sehingga namanya kembali terangkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan Desa Sukalaksana yang menetapkan diri sebagai desa wisata ternama khas Garut. Banyaknya pengunjung yang datang ke Desa Sukalaksana untuk berwisata, menjadikan teh kewer sebagai buah tangan khas desa tersebut yang sangat ikonik. Tentunya hal ini menjadi produk kebanggaan dari Desa Sukalaksana yang mampu meningkatkan nilai ekonomi dan bagian penting dari identitas desa tersebut.
Teh kewer sudah melewati berbagai generasi dari Desa Sukalaksana, hal ini patut disyukuri karena desa tersebut sudah berhasil mempertahankan warisan leluhur daerah setempat bahkan mengembangkannya. Menurut cerita sejarah, teh baru masuk dan dikenal di Indonesia pada abad ke-17. Namun, berdasarkan penuturan warga desa setempat mengatakan bahwa teh kewer sudah ada dan dikenal jauh sebelum abad ke-17. Asal-usul teh kewer ini masih menjadi suatu legenda yang bisa ditelaah dan disikapi kajian ilmu sastra dan antropologi budaya.
Pada umumnya, tanaman kewer (Senna septemtrionalis) banyak ditemukan dan tumbuh subur di tepian parit, balong, lahan kering, bahkan di pekarangan rumah penduduk desa setempat sudah mulai banyak tanaman kewer sebagai upaya pembudidayaan. Berawal dari tanaman liar yang dianggap sepele, hingga menjadi tanaman yang berharga dan mampu menjadi kearifan lokal Desa Sukalaksana.
Sajian teh kewer memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan teh pada umumnya. Ketika teh kewer disajikan, perpaduan aroma antara kopi dengan teh terhirup cukup pekat, rasa yang dihasilkan pun seperti perpaduan antara kopi dengan teh yang sangat pas untuk dicicipi. Pada umumnya teh dinikmati dalam keadaan panas, berbeda dengan teh kewer yang justru harus diendapkan selama semalaman sehingga manfaat yang dihasilkan lebih optimal.
Perpaduan rasa yang dihasilkan teh kewer menjadi paket lengkap dengan berbagai kandungan manfaat dalam sajian teh kewer tersebut. Pada zaman dahulu, teh kewer memang dijadikan sebagai obat tradisional di Desa Sukalaksana, namun perkembangan desa tersebut menjadikan teh kewer sebagai obat sekaligus buah tangan khas Desa Sukalaksana.
Mengonsumsi teh kewer secara rutin diyakini dapat memberikan khasiat bagi kesehatan tubuh kita. Pengunjung desa Sukalaksana yang mengonsumsi teh kewer merasa bahwa kondisi fisiknya menjadi lebih kuat meskipun sudah bekerja seharian. Selain itu, teh kewer juga diyakini dapat melancarkan buang air kecil, mengurangi sakit pinggang, meredakan pegal linu, dan membersihkan ginjal.
Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan Universitas Pasundan Bandung, teh kewer memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, lebih dari 45 persen. Hasil penelitian ini tentunya membuka peluang untuk pelaku usaha teh kewer yang berinovasi untuk membuat pengobatan alternatif. Pada dasarnya, memang bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki tradisi dalam meracik obat herbal tradisional dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang tersedia.
Teh kewer saat ini bukan hanya warisan leluhur yang bisa dinikmati warga Desa Sukalaksana, melainkan semua orang dapat mencoba untuk mengonsumsi teh kewer tersebut. Dengan adanya teh kewer, mampu menjadikan Desa Sukalaksana lebih dikenal dan mempunyai ciri khas tersendiri dengan produk unggulannya. Teh kewer juga berkontribusi dalam hal menarik daya tarik wisata di Desa Sukalaksana. Dalam hal pemasarannya, teh kewer sudah mulai dijual dengan jangkauan yang lebih luas dibantu dengan pendampingan serta kemitraan. Penjualan teh kewer sudah menuju tingkat asia seperti negara Malaysia dan Singapura, namun belum bisa berjalan secara optimal.
Pengolahan teh kewer harus melalui beberapa tahapan yang tidak boleh dilewatkan, hal ini berguna untuk mendapatkan teh kewer dengan kualitas yang baik. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam pengolahan teh kewer :
- Pastikan biji kewer sudah benar-benar matang di pohon. Apabila cangkang biji kewer berwarna coklat tua, maka biji kewer sudah siap diolah.
- Setelah memilih biji kewer yang siap diolah, kupas dan bersihkanlah biji kewer tersebut untuk melanjutkan proses berikutnya.
- Biji kewer yang telah bersih harus dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air dan aroma pahang dalam biji tersebut sehingga tidak mempengaruhi rasa pada teh kewer setelah diolah.
- Jemur biji kewer minimal satu hari di terik matahari. Apabila kurang dari satu hari, khasiat yang dihasilkan teh kewer tidak akan optimal.
- Lakukan proses roasting (penyangraian) sampai keadaan matang sempurna, tidak boleh gosong ataupun setengah matang. Preses penyangraian ini harus dilakukan dengan hati-hati dan merata ke keseluruhan biji kewer yang telah dipilih untuk pengolahan teh kewer.
- Tuangkan beberapa biji kewer yang sudah disangrai, kemudian seduh dengan air panas hingga teh kewer siap untuk disajikan.
Kearifan lokal yang dimiliki Desa Sukalaksana tentunya menjadi inovasi pengembangan agribisnis yang memanfaatkan tanaman sebagai media untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah. Kearifan lokal inilah yang bisa membantu untuk membawa perubahan bagi masyarakat, bagi desa, bahkan bagi dunia sekalipun.
Inovasi ini juga dapat membuka lapangan kerja yang lebih luas dan terjangkau untuk ibu rumah tangga sebagai penggerak utama di Desa Sukalaksana. Walaupun demikian, pengembangan usaha teh kewer ini bukan berarti hanya ibu rumah tangga saja yang bisa melakukannya, melainkan semuanya dapat memulai usaha ini. Inovasi-inovasi seperti inilah yang harus dipertahankan bahkan dikembangkan dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati yang tersedia. Oleh karena itu bagi readers yang ingin memulai bisnis dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, bisa memulai dengan bisnis teh kewer ini agar manfaat dari teh kewer bisa dirasakan oleh khalayak umum. [] Ananda Mutiara Lestari/Mahasiswa UIN Jakarta
Daftar pustaka
Ciburial, K. S., & Desa Sukalaksana, G. (2022, Januari 31). Cerita Budaya Desaku. Retrieved from desabudaya.kemdikbud.go.id: https://desabudaya.kemdikbud.go.id/article/29
Isaac Kingsley Amponsah, A. Y. (2016). Pharmacognistic studies of the leaves and seeds of Cassia ocidentalis (Linn) (Leguminosae). Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 250-255.
Isye Martiani, R. M. (2021). Uji Parametrik dan Non Parametrik Serta Uji Mikroskopis Tanaman Biji Kewer (Cassia ocidentalis Linn) Sebelum dan Sesudah Roasting. Jurnal Agroteknologi dan Sains (JAGROS), 1-11.