Kab. Bogor

PHRI Minta Ganjil Genap di Puncak Dicabut

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Djuju Djunaedi meminta Kepolisian Resor Bogor untuk menghilangkan rekayasa lalu lintas ganjil genap yang digelar setiap akhir pekan.

“Ganjil genap ini membuat kunjungan ke Puncak sedikit terganggu, tidak terlalu ramai,” ujar Djuju kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).

Bahkan, kata dia, PHRI Kabupaten Bogor secara resmi telah bersurat baik ke PJ Bupati Bogor Asmawa Tosepu maupun ke Polres Bogor soal permintaan pencabutan rekayasa lalulintas ganjil genap.

“Surat sudah kita kirim, bahkan waktu audiensi dengan Pj Bupati Bogor belum lama ini, kami juga sampaikan kembali agar ganjil genap dihapuskan,” tandasnya.

Kemacetan di Jalan Raya Puncak saat ini tidak hanya terjadi di akhir pekan atau hari libur nasional saja. Macet di kawasan wisata tersebut bahkan terjadi hampir setiap hari terutama di titik-titk kemacetan di jalur itu, seperti simpang Gadog, simpang Pusdik Megamendung dan simpang Pasar Cisarua

Baca juga  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor Rabu 22 Mei 2024

Minim petugas di lapangan pada saat hari kerja memang menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya datang dari aktivis Puncak Sunyoto.

Menurutnya, simpul kemacetan di jalan raya Puncak dari dulu sudah ketahuan, tinggal mengoptimalkan petugas dilapangan.

“Tapi yang terjadi pengaturan lalulintas hanya dikendalikan oleh warga atau penjaga parkir, yang pasti mereka itu lebih mengedepankan mencari uang ketimbang fokus mengatur lalin,” ujar Sunyoto

Seharusnya, petugas baik dari Kepolisian maupun Dinas Perhubungan standby di simpul-simpul kemacetan tersebut.

“Minimal angkutan yang berhenti sembarangan bisa ditegur, atau mereka takut kalau berhenti sembarangan karena ada petugas,” bebernya. [] Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top