Kota Bogor

16 Peserta Jambore Asal Kota Bogor di Korea Dievakuasi ke Universitas Wonkwang

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Sebanyak 16 anggota Pramuka asal Kota Bogor yang mengikuti Jambore Dunia ke-25 di Saemangeum, Korea Selatan dimyatakan dalam kondisi sehat.

Bahkan, saat ini ke-16 anggota pramuka asal Kota Bogor itu sudah mendapat penanganan evakuasi dari gelombang panas yang mencapai 40 derajat celcius hingga ancaman topan Khanun.

Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan perwakilan delegasi Kwarcab Kota Bogor dalam kegiatan jambore yang digelar pada 1-12 Agustus 2023.

“Alhamdulillah, 16 orang anggota pramuka kontingen dari Kota Bogor semuanya dalam kondisi sehat. Sudah dievakuasi dari lokasi awal di Bumi Perkemahan Saemangeum ke asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk,” ucap Dedie Rachim pada Rabu, (9/8/2023).

Baca juga  Sendi Fardiansyah Tunaikan Hak Pilihnya, Doakan Kota Bogor Dapat Pemimpin Terbaik

Dedie mengungkapkan ada dua peristiwa alam yang cukup menjadi perhatian semua pihak dalam gelaran Jambore Dunia ke-25 itu, pertama hantaman gelombang panas yang mencapai 40 derajat celcius dan yang kedua adalah ancaman topan Khanun yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari kedepan.

“Tentu kita tidak ingin keberangkatan delegasi Kota Bogor tidak terperhatikan, kita juga berharap para peserta disana tidak mengalami kejadian yang tidak diinginkan kita semua,” harapnya.

Ia menegaskan bahwa keberadaan peserta kontingen Indonesia di Korea Selatan dinyatakan aman berdasarkan hasil koordinasi antara Kwarcab Kota Bogor dengan organisasi komite dan penanggung jawab dari Kwarnas.

“Semua aman, nanti kita monitor lagi. Yang pasti peserta kontingen Indonesia kan pramuka penggalang tentunya sudah dibekali dengan berbagai keterampilan. Mereka berangkat pun bukan semata-mata punya kemampuan ekonomi dan biaya, tapi harus bisa menghadapi berbagai tantangan dilapangan,” jelasnya.

Baca juga  Ade Yasin: Mau Booster Jangan Tunggu 6 Bulan, 3 Bulan Sudah Bisa

“Alhamdulillah, kalau dilihat dari berita mungkin dari negara-negara Eropa dan Amerika yang cuacanya sub tropis menghadapi cuaca panas sampai 40 derajat, mungkin kaget tapi orang indonesia mungkin sudah terbiasa,” tandasnya.

Sementara itu, Orang Tua Nailah Al Farafisha Alysa Journalist (14), salah seorang peserta Kontingen Indonesia asal Cibinong, Kabupaten Bogor, Deasy Dasmita mengaku sempat khawatir dengan kondisi anaknya yang sedang mengikuti jambore dunia di Korea Selatan lantaran terjadi gelombang panas dan ancaman topan Khanun.

“Awalnya khawatir dengan kondisi sekarang, tapi saya melihat Naila tetap enjoy, kemarin ngabarin juga akan dievakuasi, dan sekarang kondisi Naila sehat, aman dan mendapat tempat evakuasi yang cukup baik di Asrama Universitas Wonkwang,” katanya.

Baca juga  Bachril Bakri Resmi Dilantik jadi PJ Bupati Bogor Gantikan Asmawa Tosepu

ia menuturkan, keberangkatan anaknya mengikuti Jambore Dunia untuk mencari pengalaman dan mencari lebih bayak teman, sebab kata Deasy ini kesempatan yang tidak didapat semua anak Indonesia.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pembina yang membimbing dan mendampingi anak-anak atau peserta jambore selama di Korea Selatan.

“Sehingga kami orang tua tidak terlalu khawatir apalagi ada grup whatsapp orang tua juga dengan pembina, jadi ada hal apapun diinformasikan. Jadi cukup tenang dengan informasi yang diberikan dan valid,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top