Kab. Bogor

Haul Ke 13 Pahlawan Nasional KH Idham Chalid Dilaksanakan Di Puncak, Warga Kalimantan Banyak Hadir Tempat Idham Lahir

BOGOR-KITA.com, CISARUA – Peringatan haul ke 13 KH DR. Idham Chalid kembali dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Qur’an, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin (13/2/2023)

Haul ke 13 di Ponpes Darul Quran kali ini digagas Majelis Az-Zahra Banua.

Pengurus jamaah majlis Taklim Azzahra Banua, Abdullah Alwi Alaydrus mengungkapkan, di haul ke 13 ini sengaja dilaksanakan kembali di sini Ponpes Darul Quran setelah terakhir pada haul pertama di tahun 2011.

Haul Pahlawan Nasional KH Idham Halid ke 13 tentunya mengingatkan kita tentang sosok mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 1952-1984.

“Beliau adalah seorang pejabat di masanya , pernah menjadi ketua DPA, Menteri Agama Pertama , Anggota Legislatif tapi beliau tidak pernah menunjukan jati dirinya sebagai negarawan dan pejabat tinggi tapi bersikap sama seperti kita pada umumnya inilah yang menjadikan umat mencintai dan menghormati beliau “, Ungkap Abdullah Alwi Alaydrus, Senin (14/2/2023)

Baca juga  Sekda Minta Notaris Kabupaten Bogor Profesional

Lanjut dia, Karya besar KH Idham Chalid yang terkenal adalah lembaga pendidikan Darul Maarif yang gratis untuk anak yatim dan piatu . Kiprahnya membesarkan dunia pendidikan sangat di rasakan para santrinya, tidak hanya di Jakarta namun juga di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor KH. Idham Chalid membangun sebuah pondok pesantren dan yayasan Darul Quran.

Nama besar Surya Darma Ali pun berawal dari SMA Darul Quran yang didirikan KH. Idham Chalid.

Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Drs. Noryamin Aini, MA saat menghadiri peringatan Isra Mi,raj dan haul ke 13 Almarhum di Cisarua Bogor sedikit bercerita kiprahnya dalam membangun pergerakan islam di Indonesia.

Baca juga  Truk Tambang di Jalan Cicangkal Rumpin Disebut Sebabkan Kemacetan

“ Sejarah mencatat Masyumi dan NU pecah secara politik , namun di antara tokoh-tokoh Masyumi dengan NU tetap terjalin hubungan baik dan kerjasama antara Masyumi dan NU ada perbedaan, tetapi lebih banyak lagi persamaannya ini masih sangat relevan di terapkan sebagai pondasi dalam etika politik dan bernegara,” terangnya

KH. Idham Chalid yang pernah menjabat selama 28 tahun sebagai ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU)
K.H.Dr. Idham Chalid menghembuskan napas terakhir menghadap Khaliq pada 11 Juli 2010 M / 28 Sya’ban 1431 H pukul 08.00 WIB pada usia 88 tahun.

Pemakaman jenazah Idham Chalid di Cisarua saat itu dilaksanakan dengan upacara militer. Kini komplek pemakaman yang berada di belakang bangunan SMP dan SMA tidak pernah sepi di kunjungi peziarah khususnya para aktifis perjuangan dan pergerakan Islam di Indonesia.

Baca juga  RSUD KH Idham Chalid Ciawi Siap Berikan Pelayanan Terbaik usai Berubah Nama

KH. Idham Chalid yang lahir di Setui Kalimantan Selatan pada 27 agustus 1922 sosoknya diabadikan pada lembaran uang pecahan Rp.5000 , Yang menjadikannya sakral bagi sebagian besar santri di Kalimantan yang menyimpan uang di saku belakang celana .

Begitu di hormatinya sosok yang satu ini hingga tidak banyak yang mengetahui sepak terjang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Kolonial Belanda. [] Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top