Pegawai Proyek Ngutang, Warung Makan di Balumbang Jaya Rugi Puluhan Juta, Gak Bisa Jualan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Warung makan milik Siti Jubaedah yang berlokasi di Jalan Cilubang, Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat diutangi oleh mandor dan pekerja proyek salah satu PT.
Akibat dari kerugian itu, warung milik warga Kampung Babakan Lio RT 05 RW 11, Kelurahan Balumbang Jaya ini tidak dapat berjualan kembali.
Untuk itu, Siti Jubaedah meminta kepada penanggung jawab PT itu untuk segera melunasi utang tersebut.
“Awalnya, kesepakatan mandor dan anak buahnya makan di warung saya bayar dua minggu sekali, pertama mereka bayarnya lancar, kemudian dua minggu keempat mereka bayarnya tidak full,” ucap Siti Jubaedah pada Rabu (26/10/2022).
Hingga akhir Juni, kata Siti utang mandor dan pekerja PT mencapai Rp57 juta. Lalu dirinya meminta pertanggungjawaban kepada pihak proyek untuk segera melunasi utang tersebut.
“Saya sudah meminta pertanggungjawaban penyelasaian utangnya, dan baru dibayar Rp15 juta sehingga utang tersebut masih ada sisa Rp42 juta. Pembayaran itu disaksikan oleh Babinsa dan Babinkamtibmas Kelurahan Balumbang Jaya,” katanya.
Kemudian, lanjut Siti dirinya meminta perjanjian secara tertulis untuk pelunasan utang tersebut kepada pimpinan proyek, namun mereka tidak bisa menyanggupi, dan hanya memberikan janji bahwa pada akhir bulan Agustus hutang tersebut akan dilunasi.
“Saya disuruh bersabar, bahkan dia berjanji akan melunasi pada akhir Agustus, tapi malah tidak ada pembayaran sampai sekarang,” ujarnya.
Ia juga mengaku, sempat didatangi oleh pegawai PT itu dan diminta menandatangani kwitansi dengan nominal Rp5 juta. Namun kwitansi itu ditolak Siti, karena dirinya ingin ada kesepakatan terkait pelunasan utang tersebut.
“Mereka pernah meminta rekapan utang milik pegawai proyek dan minta ditandatangani oleh mandor dan harus dianterin ke proyek, namun sampai sekarang belum ada jawaban juga,” katanya.
Ia berharap permasalahan utang ini bia diselesaikan secepatnya, agar dirinya bisa kembali membuka warung makan miliknya.
“Ada dua warung lagi yang senasib dengan saya, bahkan nilainya ada yang lebih besar,” pungkasnya. [] Ricky