BOGOR-KITA.com – 960 peserta Sekolah Ibu dari tiga kecamatan di Kota Bogor siap diwisuda pada Selasa (3/9/2019) pagi, di Gor Indoor Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Para peserta terlebih dahulu melakukan Gladi Resik (GR), Senin (2/9/2019) sejak Pukul 13.00 WIB hingga selesai. Meski hanya GR, raut wajah peserta wisuda nampak ceria dan antusias mengingat Wali Kota Bogor Bima Arya akan memindahkan tali toga dari sebelah kiri ke sebelah kanan.
“Sejauh ini persiapan sudah maksimal dan rampung,” ujar Ketua Panitia Wisuda Sekolah Ibu, Artiana Yanar Anggraini.
Anna sapaan akrabnya mengatakan, pada GR ini bukan saja mengatur teknis peserta wisuda, tetapi juga memastikan area siap untuk para tamu undangan yang jumlahnya 250 orang. Pasalnya, panitia mengundang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN-RB, Kementerian PPPA, Bappenas dan tentunya OPD di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Untuk hari pertama peserta wisudanya dari Bogor Barat 480 orang, Bogor Timur 180 orang dan Bogor Tengah 300 orang,” sebutnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) ini menuturkan, rundown acara wisuda Sekolah Ibu ada yang berbeda dari wisuda Sekolah Ibu dua tahun sebelumnya. Yakni diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pembacaan Ikrar dari Wisudawan, Laporan Ketua Panitia dan acara inti yakni penyerahan sertifikat dan pemindahan tali toga yang dilakukan langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Menurut Anna, meski Sekolah Ibu yang berlangsung selama 20 kali pertemuan atau sekitar 2,5 bulan telah selesai. Diharapkan para peserta bisa memanfaatkan ilmu yang didapat dari Sekolah Ibu di dalam keluarganya.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk mewarnai lingkungan sekitarnya karena mereka merupakan potensi untuk percepatan mewujudkan Bogor Kota Ramah Keluarga.
Ia pun dapat merasakan, peserta Sekolah Ibu mengalami perubahan setelah ikut Sekolah Ibu. Mereka banyak yang ingin Sekolah Ibu bisa diperpanjang. Hal ini dipastikan karena banyak manfaat yang sudah dirasakan peserta. Mengingat tujuan Sekolah Ibu memang untuk meningkatkan kualitas hidup para ibu dengan mengembangkan tugas fungsi seorang ibu bagi anak dan tugas istri bagi suaminya.
“Harapan saya semoga para wisudawan Sekolah Ibu bisa menjalani hubungan keluarga yang harmonis. Karena dampak sekolah ibu ini terbukti dengan turunnya angka gugatan perceraian di Pengadilan Negeri Kota Bogor. Di 2016 gugatan perceraian 83 perkara, 2017 turun menjadi 79 perkara dan 2018 turun lagi menjadi 54 perkara,” katanya. [] Admin / Setdakot Bogor