BOGOR-KITA.com, KARAWANG – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Yayuk Sri Rahayu, mencatat sejak periode Januari-Februari 2020, ada 75 kasus demam berdarah dengue atau DBD. Dari kasus tersebut satu orang meninggal dunia.
“Dari data ada peningkatan kasus sejak Januari hingga Februari 2020, satu orang meninggal dunia,” kata Yayuk, Selasa (11/3/2020).
Untuk menekan angka itu, Yayuk mengatakan pihaknya melakukan sejumlah langkah preventif, antara lain pemberantasan sarang nyamuk, baik di rumah, sekolah, tempat umum maupun rumah ibadah. Pemerintah juga akan mengambil langkah untuk memastikan logistik untuk tes DBD mencukupi seperti persediaan abate, insektisida serta larvasida.
Yayuk juga menambahkan Dinas Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran ke setiap puskesmas untuk menyosialisasikan program satu rumah satu pemantau jentik (jumantik). Warga diminta untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM).
“Dinas sudah melakukan antisipasi jika terjadi peningkatan kasus DBD di beberapa daerah, menyiagakan untuk antisipasi peningkatan kasus DBD dan memastikan cairan dan alat infus tersedia,” ujarnya.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Ruhimin, menyebutkan terdapat 17 pasien suspect DBD dirawat di RSUD Karawang. Sebanyak 13 pasien dipastikan positif DBD. 1 orang warga Majalaya meninggal dunia.
“Sementara ada 4 pasien lainnya yang masih dalam obesrvasi apakah terkena DBD atau hanya demam biasa, 1 orang meninggal ,” ungkapnya.[] Nandang