7 Jembatan di Puncak Terdampak Banjir Bandang
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Puncak telah meluluhlantahkan sejumlah bangunan di wilayah hulu.
Bahkan keganasan sungai Ciliwung ini mengakibatkan 9 desa di Kecamatan Cisarua terdampak banjir bandang.
Data kerusakan akibat banjir bandang yang dilaporkan dari Pemerintah Desa ke Pemerintah Kecamatan Cisarua mencatat ada 424 bangunan, 7 jembatan, 2 TPT dan 3 masjid alami kerusakan. Total terdampak sendiri sebanyak 467 Kepala Keluarga.
Kasi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin mengatakan, kerusakan akibat banjir bandang tersebar di 9 desa dengan tingkat kerusakan berbeda-beda.
“Desa Tugu selatan, Tugu Utara, Jogjogan dan Citeko serta Batulayang terdampak paling banyak banjir bandang,” kata Komarudin, Rabu (5/3/2025).
Ia menjelaskan, dari 7 jembatan yang terdampak banjir bandang, satu jembatan putus di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua.
Sementara, di Desa Tugu Utara Jembatan milik Pemkab Bogor mengalami perubahan kontruksi akibat diterjang banjir bandang.
Tidak hanya itu, 5 jembatan desa juga mengalami hal yang sama, hanya saja satu jembatan di Desa Tugu Selatan perbatasan dengan Desa Tugu Utara putus.
“Empat jembatan lagi rusak di bagian bawah dan pagarnya,” ungkapnya.
Sementara, Kepala UPT infrastruktur Jalan dan jembatan Kelas A wilayah III Ciawi, Rizki Akbar mengatakan, dua jembatan yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini dalam kondisi tidak bisa dilintasi.
“Terutama jembatan Hankam penghubung Desa Leuwimalang dan Jogjogan, sementara jembatan Ciliwung di Desa Tugu Utara hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua, tidak untuk kendaraan roda empat, karena kontruksi jembatan bagian bawah berubah,” ujar Rizki Akbar.
Ia mengaku belum bisa memastikan kapan dua jembatan yang rusak ini akan kembali dibangun.
“Kalau jembatan sementara di Desa Jogjogan akan dipasang dalam beberapa hari ini oleh TNI,” tandasnya. [] Danu