Nasional

2 Stafsus Jokowi Tinjau Warga Terdampak Banjir di Bojongkulur dan Jatiasih

BOGOR-KITA.com, GUNUNGPUTRI – JATIASIH –  Dua orang Staf Khusus Presiden,  Diaz Hendropriyono dan Angkie Yudhistia, Selasa (14/1/2020), meninjau dua perumahan di kawasan Kota Bekasi (Jawa Barat) dan Kabupaten Bogor di Jawa Barat yang dilanda banjir besar pada 1 Januari 2020 lalu.

Perumahan yang ditinjau adalah Villa Nusa Indah (VNI) di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dan Pondok Gede Permai (PGP) di Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi.

Di VNI, lokasi yang ditinjau berada di Blok Y dan RW 15. Kedua Staf Khusus tersebut

melihat progres pembuatan tanggul sementara oleh PT Adhi Karya di RW 15 dan berkeliling meninjau area terdampak banjir di Blok Y.

Baca juga  Santri Doakan dan Dukung Firli Bahuri Jadi Presiden

Adapun di PGP, jebolnya tanggul di RW 9 menjadi perhatian keduanya. Mereka juga meninjau beberapa titik dan rumah warga. Kedua Staf Khusus tersebut juga melakukan audiensi dengan warga di kedua perumahan.

Pada dua perumahan tersebut  ketinggian banjir mencapai  2-7 meter, menenggelamkan lantai 2 hingga sebatas leher orang dewasa di banyak rumah warga. Khususnya rumah warga PGP yang berada di sekitar tanggul Kali Bekasi.

Kali Bekasi merupakan muara dari pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Ketika hujan lebat mengguyur hulu sungai, peilscale (alat ukur ) Tinggi Muka Air (TMA) milik Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) di hulu Sungai Cileungsi berada pada titik 560 cm.

Luapan air yang begitu tinggi sejak 30 tahun terakhir menyebabkan banjir besar di banyak perumahan dan lahandi sepanjang aliran sungai tersebut.

Baca juga  Freeport Harus Sejahterakan Papua

Volume air di Sungai Cileungsi memang jauh lebih besar dibanding Sungai Cikeas. Pasalnya, area tangkapan air di Sungai Cileungsi adalah seluas 26.000 ha, sementara Cikeas 11.000 ha.

Pemerintah harus hadir

Menghadapi kondisi tersebut, Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, berjanji akan melaporkan keadaan itu kepada Presiden Joko Widodo. Sehingga ditemukan solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan luapan Sungai Cileungsi.

“Pemerintah harus berbuat. Perlu koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota,” ujar Diaz.

Dalam kunjungan setengah hari itu, Diaz mencatat beberapa program yang harus segera direalisasikan. Di antaranya membangun koordinasi dengan lima BUMN dalam upaya mengatasi lumpur dan sampah yang tersisa di dua perumahan tersebut. 

Baca juga  FOZ Siap Gelar Indonesia Giving Fest Libatkan Ratusan Organisasi Pengelola Zakat

“Kami juga akan membahas masukan KP2C atas pembangunan jembatan kereta api cepat Jakarta – Bandung yang melintas di atas Kali Bekasi karena memunculkan potensi banjir, di mana terjadi urugan di badan sungai untuk menyanggah kaki jembatan,” ujarnya.

Senada dengan Diaz, Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden Milenial dan Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, mengatakan bahwa pemerintah harus hadir langsung dalam recovery pasca banjir dan secepatnya mengatasi pencegahannya. “Agar banjir tidak berulang-ulang di kawasan ini,” jelas Angkie. [] Admin/KP2C

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top