Kab. Bogor

121 Warga Desa Kalong 2 Leuwisadeng Diduga Keracunan Usai Tahlilan

BOGOR-KITA.com, LEUWISADENG – Musibah keracunan massal yang terjadi di RT 01 RW 04 Desa Kalong 2 Kecamatan Leuwiliang pada hari Selasa, 19 Desember 2023 langsung direspon cepat dan menjadi perhatian serius dari Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana.

Camat Rudy menjelaskan, berdasarkan laporan secara lisan dari Puskesmas Leuwisadeng bahwa telah terjadi diduga keracunan makanan yang dialami oleh warga Desa Kalong 2, setelah kegiatan tahlilan 40 hari warga yang meninggal di wilayah tersebut pada hari Minggu 17 Desember 2023 pukul 20.00 WIB.

“Dalam laporan lisan itu disampaikan pada tanggal 18 Desember 2023 pukul 07.00 WIB, ada beberapa warga dari Desa Kalong 2 berobat ke Puskesmas Leuwisadeng dengan keluhan mual muntah dan diare,” ungkap Rudy Mulyana, Selasa (19/12/2023).

Baca juga  Tokoh Pemuda Fuad Kasyfurrahman Daftar Jadi Calon Bupati Bogor dari Partai NasDem

Sebelumnya, Minggu malam (17/9) pada pukul 19.00 WIB banyak warga Desa Kalong 2 yang mengikuti giat tahlilan mengeluh muntah-muntah, diare dan mules dan dibawa ke Puskesmas Leuwisadeng.

“Hasil penelusuran ke lapangan, kejadian warga diduga keracunan tersebut terjadi di Kampung Kalong Tonggoh RT 01 RW 04 Desa Kalong 2,” jelas Camat.

Hasil investigasi tindak lanjut kejadian luar biasa ini, sambung Camat Rudy, pada tanggal 18 Desember 2023 ada 94 orang warga sudah ditangani oleh Puskesmas Leuwisadeng dengan rincian 33 orang dirawat atau diinfus.

“Lalu 20 orang dirawat di klinik dokter Dirja, 6 orang dirawat di klinik dokter Eka dan 1 orang dirawat di RSUD Leuwiliang. Jadi total jumlah pasien kasus terduga keracunan makanan ini sebanyak 121 orang,” jelas Rudy Mulyana.

Baca juga  Hunian Parkville Sentul City Sold Out, Bukti Nyata Sentul City Sebagai Kawasan Hunian Favorit

Camat Leuwisadeng menambahkan bahwa pelacakan kasus pasien yang belum tertangani atau belum berobat masih terus dilakukan dan melibatkan jajaran Puskesmas, Pemerintah Desa dan petugas Satpol PP.

“Dilakukan pula upaya pengambilan sampel makanan untuk pemeriksaan di Labkesda dan penanganan kasus KLB dugaan keracunan secara optimal untuk mencegah kematian serta sistem rujukan secara berjenjang. Termasuk monitoring dan evaluasi agar kejadian tersebut tidak terulang,” tukasnya. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top