Kab. Bogor

Warga Pertanyakan Pekerjaan Proyek Rekonstruksi Jalan Janala – Lebakwangi

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Pekerjaan proyek rekonstruksi jalan Janala Lebakwangi di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor disoal warga. Pasalnya, hasil pekerjaan penyedia jasa dianggap tidak maksimal serta kualitas material yang digunakan dianggap jelek.

‎Bang Ben, seorang warga Desa Sukasari mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada hasil pekerjaan betonisasi yang retak memanjang dan dalam hingga ke dasar. Padahal coran beton baru belum dilalui kendaraan bermotor termasuk tronton.

‎”Aduh ini pembangunan jalan di Ciaul (Desa Sukasari). Bapak aing, mendengar nggak nih? Ini jalan belum dipakai sudah belah (retak),” ungkapnya, dalam sebuah rekaman video media percakapan warga.

‎Ia meminta pembangunan jalan tersebut menggunakan material yang berkualitas. Selain itu, sebagai pelaku usaha di sekitar ruas jalan Janala Lebakwangi, ia meminta agar pengurugan di sisi jalan dikerjakan.

‎”Saya punya warung di sisi jalan saat ini usaha saya terganggu, karena pembeli tak bisa turun ke warung. Saya minta agar pengurugan sisi jalan diutamakan,” tegas Bang Ben.

‎Kritik serupa dilontarkan Yuli, pengurus BPD Sukasari yang meminta agar proyek rekonstruksi jalan Janala Lebakwangi ini dikerjakan profesional serta maksimal. Agar kualitasnya benar – benar terjaga.

‎”Jangan sampai hasil pekerjaan seperti yang sudah – sudah, cepat hancur, rusak dan hanya buang – buang anggaran uang rakyat dari pajak,” cetusnya.

‎Yuli menegaskan, berdasar pengecekan di lapangan diduga hasil coran beton yang sudah retak meski belum dilalui kendaraan bermotor ini disebabkan kualitas bahan material kurang baik.

‎”Ini juga mungkin akibat dampak galian tambang di Rumpin yang ditutup. Sebab kualitas bahan material dari luar Rumpin tampaknya kurang bagus,” tukasnya.

‎Sebagai informasi, dari papan kegiatan proyek yang terpasang, nilai kontrak di proyek tender di bawah Dinas PUPR Pemkab Bogor ini sebesar Rp. 34 miliar lebih. Penyedia Jasa PT. MGA dengan Konsultan Pengawas PT. RKCS.

‎Hingga berita ditayangkan, redaksi belum terakses komunikasi ke pihak pelaksana kegiatan dan pihak konsultan pengawas untuk melakukan konfirmasi soal adanya keluhan dan kritik warga tersebut. [] Fahry

Baca juga  Serapan APBD Rendah, DAK Kabupaten Bogor Terancam Ditahan Oleh Mendagri
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top