BOGOR-KITA.com – Warga Desa Parakanlima Sukabumi masuk kategori warga yang baik. Pasalnya, Desa Parakanlima khususnya yang berada di Kedusunan Leuwiliang ini adalah desa yang terdampak aktivitas PT Siam Cement Group (SCG).
Ada empat desa paling terdampak oleh aktivitas SCG, yakni Desa Tanjung Sari, Desa Sukamaju, Desa Wangun Reja dan desa Parakanlima. Namun, dari empat desa terdampak ini, hanya Desa Parakanlima, khususnya di Kedusunan Leuwiliang yang belum menjadi desa binaan PT SCG.
“Padahal desa kami paling terdampak karea berada di ring satu PT SGC. Tetapi desa kami belum jadi desa binaan,” kata Abdul Karim, tokoh masayarakat Desa Parakanlima,” kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (19/10.2018).
Melalui BOGOR-KITA.com, Abdul Karim berharap Gubernur Jabar Ridwan Kamil dapat mendengar dan mendesak PT SCG agar menjadikan Desa Parakanlima menjadi desa binaan PT SCG melalui program CSR-nya.
“Jangan membeda-bedakan desa yang terkena dampak aktivitas PT SCG,” kata Abdul Karim seraya menambahkan bahwa pembelastingan atau penghancuran material tambang melalui proses ledakan telah menimbulkan getaran kuat yang membuat sekitar 60 rumah retak-retak.
“Kami berharap Bapak Ridwan Kamil memperhatikan kami,” harap Abdul Karim.
PT SCG adalah sebuah perusahaan yang memproduksi semen dengan mengambil material semen di sekitarnya. Perusahaan ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (ketika itu) bersama Duta Besar (Dubes) Thailand Paskorn Siriyaphan dan Bupati Sukabumi Sukmawijaya meresmikan pabrik PT Semen Jawa, Jl Pelabuhan 2 KM II Kecamatan Gunung Guruh Kabupaten Sukabumi.
Peresmian itu dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sukabumi, Direksi SCG dan para tokoh masyarakat.
Ahmad Heryawan bersama Dubes Thailand, Bupati Sukabumi dan Presiden Direktur PT Semen Jawa Kajohndet Sangsuban ketika itu menandatangani prasasti dan menekan tombol sirine menandai dimulainya pembangunan pabrik semen. Rencananya pada tahap awal produksinya pada kuartal ketiga tahun 2015 mampu menghasilkan 1,8 juta ton pertahun. Adapun total investasi yang ditanamkan mencapai US$ 356 juta atau setara dengan Rp 3,4 triliun. [] Dede Heri