BOGOR-KITA.com, JAKARTA- Rusia mengumumkan akan melakukan vaksinasi massal Covid-19 mulai Oktober 2020, sementara Cina telah menjalani uji klinis terhadap manusia secara besar-besaran di negaranya, Kanada, Pakistan dan India.
Namun Amerika Serikat meragukan vaksin Covid-19 hasil buatan Rusia dan Cina. Mereka lebih percaya terhadap vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna serta hasil kerjasama Universitas Oxford dan perusahaan farmasi Astra Zaneva. Belakangan AS juga telah memesan vaksin Covid 19 kepada Pfizer asal Jerman.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengumumkan, uji klinis yang dijalankan Institut Gameleya dengan menggunakan fasilitas milik pemerintah di Moskow, telah berjalan mulus.
Vaksin Covid 19 hasil risetnya akan digunakan pada Oktober ini kepada para dokter dan guru di seluruh Rusia. “Kami berencana menggelar vaksinasi lebih luas pada Oktober,” tutur Murashko seperti dikutip news.sky.com, Minggu (2/8/2020).
Menurut Kepala Dana Investasi Langsung Rusia Kirill Dmitriev, keberhasilan Rusia mengembangkan vaksin untuk memerangi virus Corona sekarang ini, seperti sukses Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1, satelit pertama di dunia, tahun 1957.
Rusia memiliki beberapa vaksin Covid-19 yang terus diuji coba, selain hasil dari riset Institut Gameleya. Salah satunya adalah vaksin yang dikembangkan Vektor, laboratorium negara di dekat kota Novosibirsk.
Sayangnya, kecepatan Rusia dalam riset pembuatan vaksin Covid-19 ini masih dipertanyakan tingkat keamanannya oleh negara-negara barat terutama Amerika Serikat.
Anthony Fauci, pakar penyakit menular Amerika Serikat, Jumat (31/7/2020), menyatakan tidak yakin untuk menggunakan vaksin yang dikembangkan di Cina dan Rusia. Alasannya, sistem dan regulasi yang dijalankan antara AS dan Rusia berbeda.
“Saya berharap Cina dan Rusia betul-betul menguji vaksin itu sebelum memberikan vaksin itu ke siapapun. Jangan klaim vaksin siap didistribusikan, padahal belum diuji,” jelas Fauci kepada Kongres AS.
Meski tak mendapat pengakuan, pihak Cina dan Rusia akan terus menjalankan uji klinis vaksin Covid-19 untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan pengakuan dari negara lain.
Sinovac dan Sinopharm, dua perusahaan farmasi dari Cina, kini tengah uji klinis di Brasil, Kanada, Uni Emirat Arab, Pakistan dan Indonesia. [] Anto