Truk Tambang Biang Kerok Kerusakan Jalan Atma Asnawi Gunungsindur
BOGOR-KITA.com, GUNUNGSINDUR – Kerusakan jalan Atma Asnawi yang menjadi penghubung utama antara Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Gunungsindur disebabkan lalu lalang kendaraan angkutan tambang.
Demikian ditegaskan Yusmansyah (43) aktivis gerakan lingkungan di wilayah tersebut. Menurutnya, jika hanya lalu lintas kendaraan biasa, jalan tersebut relatif kuat karena menggunakan rigid beton.
“Saat malam hari, ribuan kendaraan truk tambang (tronton) dengan beban muatan puluhan ton, lewat jalan ini. Padahal, ini jalan kelas kabupaten yang kekuatan beban tonasenya di bawah 10 ton,” beber Yusmansyah, Selasa (25/5/2021).
Terlebih para sopir truk tronton, lanjut Yusmansyah, masih sering melanggar jam operasional pada siang hari. Sehingga kerap cekcok antara sopir dan masyarakat yang menegur para sopir tronton agar memutar balik mobilnya dan tidak melintasi jalan pada siang hari sesuai perjanjian yang disepakati.
“Ketegasan aparatur seharusnya benar – benar diperlihatkan kepada masyarakat. Karena sesuai dengan perjanjian, pada siang hari tidak ada tronton melintas. Agar masyarakat bisa lebih tenang di jalanan dalam beraktivitas,” papar Yus, sapaannya.
Selain itu, Yus juga menyoroti janji para pengusaha galian tambang dan armada angkutan tambang yang katanya akan merawat jalan itu. Diungkapkan olehnya, janji itu dibuat dalam pertemuan antara masyarakat, para pengusaha dan aparatur pemerintah di aula kantor Kecamatan Gunungsindur, pasca demo penolakan besar – besaran.
“Janji itu diucapkan di depan semua masyarakat, di dengar aparatur pemerintahan. Saya masih ingat jelas salah seorang perwakilan ABKI (pengusaha) berbicara dan berjanji untuk merawat jalan. Tapi buktinya nol besar,” tegas Yusmansyah. [] Fahry