Kota Bogor

Tol BORR Seksi IIIB Bakal Dibangun, Legislator Minta PT MSJ Tidak Rugikan Warga

Zaenal Abidin

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB dari Kayu Manis ke Salabenda akan segera dilanjut. Bahkan pembebasan lahan akan dilakukan pada 2022 dan selanjutnya pembangunan fisik pada tahun berikutnya.

Untuk pembebasan lahan akan mengenai lahan milik warga dan tiga rencana pembangunan strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal.

Agar tidak merugikan warga, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor HM Zaenal Abidin  pun memperingatkan PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pelaksana  agar hati-hati dalam menentukan desain perencanaan. Karena melihat dari pembangunan  sebelumnya, desain jalan hingga ramp yang ada, berdampak buruk secara tidak langsung terhadap warga. Terutama dari sisi perekonomian.

Meski demikian, anggota legislatif Dapil Tanahsareal itu juga mengaku belum mendengar langsung terkait rencana bakal mulai dilanjutkannya proyek Jalan Tol BORR seksi IIIB, termasuk soal pembebasan lahan warga atau rencana ruislag dengan lahan pemkot.

Baca juga  Jelang Rakernas Apeksi, Presiden Joko Widodo Ajak Dialog Kepala Daerah

“Saya belum dengar info pasti soal itu. Tapi yang jelas, ini harus hati-hati dalam mendesain jalan-nya dan menentukan lahan mana saja yang mau dipakai. Jangan sampai pengalaman yang lalu terjadi lagi, di mana ada beberapa warga yang merugi secara ekonomi karena desain yang ada,” ucap Zaenal, Senin (1/11/2021).

Salah satu dampak merugikan masyarakat dari pembangunan tol BORR adalah gerbang tol atau ramp yang baru dibangun di dekat Rumah Sakit (RS) Bunda Suryatni, sedikit banyak ‘bikin kagok’ pengendara. Padahal, tak jauh dari situ ada gang atau jalan kecil menuju pemukiman warga.

Pembebasan lahan yang akan dilakukan di lokasi tersebut juga belum terealisasi. Akibatnya kendaraan dengan ukuran besar tidak bisa masuk.

Baca juga  Robohkan Gerbang DPRD Kota Bogor, Mahasiswa PMII Minta Maaf

“RS belum terbebaskan dampak merugikan jalan mobil besar tidak bisa lewat. Kalau orang yang nggak tahu, disangkanya jalan paling kiri itu yang mau naik ke Jalan Tol di atas. Dia lurus saja ikut jalan besar. Padahal ada sisi jalan untuk akses ke RS dan jalan kecil warga. Akhirnya mengganggu akses jalan kesitu,” katanya.

Dengan demikian, kata Zaenal, beberapa pemilik warung hingga kontrakan sepi karena akses yang ‘bikin kagok’ itu. Ia pun merasa perencanaan desain tidak cermat sehingga menimbulkan dampak turunnya ekonomi berkelanjutan dari warga sekitar.

“Sepi lah jalan itu, karena orang yang nggak tahu pasti dia nyasar dulu, mutar balik dulu karena ambil jalan ditengah, karena nggak tahu disisi jalan paling kiri itu buat ke warga, bukan pintu tol saja. Pemilik kontrakan sepi, warung sepi, ya ini kan berdampak pada ekonomi warga makin sulit di masa sulit seperti sekarang,” jelas politisi partai Gerindra itu.

Baca juga  Dirut Perumda Tirta Pakuan Ucapkan Selamat HUT Kadin Kota Bogor

Dirinya mengaku tidak anti terhadap pembangunan Tol BORR, apalagi dibangun memang untuk kepentingan orang banyak. Tapi setidaknya, stakeholder mesti benar-benar cermat dalam perencanaan. Jangan sampai ada dampak buruk berkepanjangan bagi warga dan ini mesti jadi catatan dalam rencana pembangunan lanjutan ke depan.

“Kita nggak anti pembangunan, apalagi itu juga untuk kepentingan orang banyak. Tapi setidaknya cermat dalam membuat desain, jadi nggak ada dampak buruk jangka panjang buat warga sekitar. Ini harus jadi pelajaran juga buat rencana seksi III yang katanya sudah mulai memploting lahan mana yang akan dipakai dan mulai mendesain jalannya,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top