BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Komunikasi interpersonal sangat mengandalkan kehadiran fisik langsung untuk kriteria tatap muka. Namun seiring perkembangan teknologi komunikasi, maka saat ini tatap muka pada komunikasi interpersonal banyak memanfaatkan berbagai fasilitas aplikasi di media.
Pada masa pandemi, pada masa Work From Home (WFH) ini, aktivitas interaksi yang intens dilakukan di rumah bersama anggota keluarga, teman atau rekan kerja adalah komunikasi antar pribadi (interpersonal).
Bagaimana melakukan membangun komunikasi interpesonal yang menyenangkan di masa pendemi?
Dalam keterangan tertulis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (5/5/2020), Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi, Ketua Program Studi Komunikasi, Sekolah Vokasi IPB University memberikan tips sederhana yang dapat kita praktikkan.
Menurutnya, harus dibiassakan untuk selalu berprasangka baik. Pikiran dan hati yang positif tentang pasangan komunikasi akan sangat menentukan proses dan hasil komunikasi.
“Tampilkan wajah yang ramah dihiasi senyuman. Menampilkan kesan pribadi yang ramah dan menyenangkan mampu menimbulkan suasana keakraban dan kegembiraan berkomunikasi. Pilihlah kata-kata yang bermanfaat. Meningkatkan kualitas komunikasi banyak ditentukan oleh pilihan kata-kata yang digunakan. Sampaikan dengan kalimat yang mudah dipahami. Penggunaan kalimat yang sederhana cenderung lebih mudah dimengerti dan dipahami maknanya,” ujar Dr Ir Wahyu Budi Priatna.
Selain itu, volume suara jelas, tanpa harus keras. Kelancaran komunikasi dan emosi pasangan komunikasi akan sangat terbantu ketika pendengarannya merasa nyaman dan jelas dengan volume suara yang diterimanya.
Hindari melakukan dominasi komunikasi. Jadilah pendengar yang baik, dengan tidak menjadi orang yang senang mendengar suara sendiri.
Sementara itu jika terjadi perbedaan, bukan berarti harus konflik. Konflik bukan berarti tidak bermanfaat, tetapi jika bisa dihindari akan mampu menghemat banyak energi dalam berkomunikasi.
Tidak boleh mengecilkan kebahagiaan pasangan komunikasi. Setiap kegembiraan yang diucapkan pasangan komunikasi, perlu didukung dengan sepenuh hati.
“Niatkan semua untuk ibadah. Setiap aktivitas komunikasi perlu dilandasi niat untuk memberikan dan memperoleh nilai-nilai kebaikan,” ujarnya. [] Admin