Pendidikan

Tim OVOC IPB Bantu Kembangkan Produk Lokal Masyarakat di Desa Pematang Duku Timur dan Desa Ketam Putih

Tim One Village One CEO (OVO) IPB lakukan pertemuan dan pengenalan dengan perangkat desa

BOGOR-KITA.com, BOGOR – One Village One CEO (OVOC) merupakan program inovasi ekosistem bisnis perdesaan berbasis pemberdayaan BUMDes yang diawali pada tahun 2018 melalui pembinaan petani muda dan santri preneur berbasis pesantren di Bogor.

Pada tahun 2021 kegiatan dilaksanakan di desa yang tersebar di tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Riau yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis perdesaan. Kepulauan Bengkalis Provinsi Riau menjadi destinasi baru dalam pengembangan sayap One Village One CEO yang bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia. Disebar ke 19 desa dengan dengan berbagai produk unggulan yang telah ditemui. Desa Pematang Duku Timur dan Desa Ketam Putih menjadi salah satu desa binaan terpilih yang akan dikembangkan perekonomiannya.

Tim OVOC IPB mengutus tiga mahasiswa kelompok 7 yang ditempatkan di dua desa tersebut yaitu Fakhrul Rozi sebagai ketua, Annisa Rahmi dan Irffan Daffa Sebagai anggota kelompok yang akan mendampingi warga selama kegiatan berlangsung.

Baca juga  Ade Yasin Ajak Milenial Ramaikan Turnamen E-sport Mobile Legends dan PUBG 

Desa Pematang Duku Timur memiliki sebagian besar pertanian berupa komoditi ubi kayu dan kelapa. Ubi kayu cepat rusak apabila tidak langsung dikonsumsi ataupun dilakukan proses pengolahan lanjut. Adapun dengan pengolahan lanjut, mampu memberikan nilai tambah (value added) terhadap komoditi pertanian. Namun dengan hasil yang banyak mengakibatkan petani ubi kewalahan memasarkan hasil panennya, sehingga ubi kayu banyak terbuang. Selain itu tanaman kelapa menjadi komoditas terbanyak setelah ubi kayu akan tetapi umur komoditas yang sudah tua dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah kelapa sehingga menumpuknya limbah di perkebunan warga, hal ini mengakibatkan munculnya permasalahan di desa Pematang Duku Timur.

Desa Ketam Putih memiliki potensi pertanian cukup besar untuk berbagai komoditas unggulan seperti sagu. Sebagian besar wilayah desa Ketam Putih merupakan perkebunan. Berdasarkan hasil pantauan di lapangan terdapat banyak perkebunan milik warga Desa Ketam Putih diantaranya adalah sagu, ubi kayu. Dengan demikian hal ini dapat menjadi suatu prospek kedepan bagi desa. Selain itu juga terdapat beberapa UMKM desa diantaranya pengolahan bahan sagu berupa mie sagu, cendol sagu, lempeng sagu, kerupuk sagu, dan aneka makaanan dari olahan sagu. Pengolahan dari bahan ubi kayu berupa kerupuk pedas, dodol ubi, opak ubi, manggeleng ubi dan tapai.

Baca juga  KaKwarcab Pramuka Kota Bogor Apresiasi Lomba Tekpram SMP Kosgoro

Kerena banyaknya permasalahan itu yang dijumpai di lapangan kelompok tujuh berdiskusi dan menemukan solusi. Melimpahnya ubi kayu cocok diinovasikan berupa pengolahan menjadi tepung mocaf. Sedangkan Cocopeat menjadi inovasi baru untuk mengatasi limbah kelapa yang melimpah. Untuk memudahkan pengolahan inovasi mahasiswa memberikan pelatihan yang mengundang ahli untuk membimbing pelaku usaha desa terkait. Selain pelatihan pengolahan inovasi produk dari komuditas unggulan mahasiswa juga mengadakan pelatihan pemasaran, pelatihan BUMDes dan pelatihan Budidaya Komuditas unggulan desa. Selain itu mahasiswa juga menyalurkan alat yang diperlukan oleh warga setempat untuk mengolah Komuditas unggulan. Seluruh kegiatan pelatihan akan menambah ilmu baru bagi masyarakat setempat dan sangat berguna untuk mengembangkan perekonomian di perdesaan.

Pelatihan Budidaya Nanas

Pelatihan Inovasi Komoditas unggulan

Keberlanjutan program merupakan indikator utama yang diperhatikan mahasiswa untuk menilai adanya perubahan dalam program OVOC selama lebih sedikit satu bulan. Program ini diharapkan dapat terus bermanfaat setelah kegiatan selesai. Selain itu, mahasiswa juga mengharapkan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan semua pihak yang terlibat. Keberlanjutan program nantinya akan membutuhkan kerja sama dengan pihak mitra dalam memberdayakan masyarakat Pematang Duku Timur dan Ketam Putih kedepannya. Program ini diharapkan dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh masyarakat setempat dengan bantuan pengawasan penuh dari BUMDes dan pemerintah desa.

Baca juga  Bantuan Beras Tahap III Bupati Bogor Selesai Disalurkan, Pemkab Siap Jika Ada Keluhan
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top