Nasional

Teknologi Digital, Percepat dan Permurah Biaya Bogkar Muat di KCN

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Penerapan teknologi termasuk teknologi digital percepat waktu bongkar muat dan juga permurah biaya bongkar di Pelabuhan Karya Citra Nusantara. Penerapan teknologi mempercepat dan mempermurah karena tidak ada lagi meninggalkan banyak kebocoran material atau kerusakan.

Dalam siaran pers yag diterima BOGOR-KITA.com, Selasa (16/12/2019), Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi mengatakan, PT Karya Citra Nusantara sangat menyadari pentingnya menerapkan sistem digital dalam operasional pelabuhan demi peningkatan efektifitas dan efisiensi, tanpa mengesampingkan peran tenaga kerja manusia karena dalam proses bongkar muat cargo tertentu seperti semen bag, pulp, tiang pancang dan perapihan batu bara yang tumpah di dermaga masih mengandalkan tenaga manusia.

Direktur Pemasaran KCN Amir Prasetyo, mengatakan,  dengan pengnunaan teknologi maka bongkar muat batu bara sebanyak 5.000 ton, bisa diselesaikan dalam masa sehari dengan menggunakan excavator, bandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia yang hanya bisa menyelesaikan pekerjaan bongkar muat batu bara sekitar 300 ton dalam masa sehari.

Baca juga  Pembangunan Infrastruktur Spiritual untuk Antisipasi Teknologi Digital

Demikian juga halnya dengan bongkar muat tiang pancang dengan berat sekitar 6-8 ton/tiang pancang, tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan tenaga manusia untuk mengangkatnya, makanya dipergunakan crane yang mampu memindahkan hingga 2.000 ton/hari.

untuk bongkar muat semen bag juga dipergunakan crane yang mampu mengangkut semen bag sekitar 2.000 ton/hari. Selain menghemat waktu, penggunaan teknologi juga menghemat biaya buruh.

‘’Sejak hadirnya pelabuhan KCN, tarif bongkar muat telah berkurang signifikan bila dulu di Tanjung Priok saat masih menerima barang curah batu bara dikenakan tariff sekitar Rp 24.000/ton, sekarang di KCN hanya dikenakan tarif sekitar Rp17.600/ton,’’ papar Amir. Tarif bongkar muat pasir dari yang tadinya sekitar Rp 22.000/ton, sekarang dengan penggunaan sistem digital sudah turun menjadi Rp14.500/ton,” tambah Amir.

Baca juga  Ade Yasin: Pandemi Jangan Jadi Halangan untuk Terus Bekerja

Sejauh ini dalam operasional dermaga pier 1 yang telah efetif digunakan sepanjang 800 meter sebagai pelabuhan barang curah, selain penggunaan crane dan excavator dengan sistem digital KCN juga menggunakan alat pengikis debu untuk mengurangi polusi, dan dalam waktu dekat akan menggunakan CCTV demi memantau proses bongkar muat di pelabuhan.

‘’Dengan penggunaan CCTV ini kami ingin para tenant bisa mengamati dan mengawasi secara langsung/live proses bongkar muat barang di pelabuhan, sehingga bila terjadi kehilangan material, kerusakan atau proses bongkar muat yang lama, tenant bisa langsung mengetahui penyebabnya. Penggunaan CCTV ini akan sangat membantu mengurangi kecurangan yang terjadi saat bongkar muat barang,” tambah Widodo. 

Baca juga  Jokowi: Persemaian Rumpin, Peneguhan Komitmen Pemerintah Hadapi Perubahan Iklim

Dalam proses pengembangan pelabuhan yang Marunda yang masih terus berjalan seiring dengan penyelesaian pembangunan dermaga pier 2 dan 3. KCN terus berupaya mengembangkan sistem bongkar muat yang semakin efektif dan efisien sehingga mampu menurunkan biaya logistic nasional. Tidak hanya dengan menggunakan peralatan dengan sistem digital, KCN juga tengah berupaya mengembangkan keahlian sumber daya manusia sehingga mampu menggunakan peralatan yang semakin canggih.

KCN telah menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) untuk bisa menghasilkan SDM yang unggul dengan sertifikasi yang diakui. Sehingga saat dermaga pier 2 dan 3 telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan, KCN pun sudah siap dengan tenaga kerja yang bersertifikasi serta siap mengembangkan usaha menjadi pelabuhan yang tidak hanya menampung barang curah tapi bisa menampung container. [] Admin

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top