Pendidikan

Strategi Kunci dalam Budidaya Jamur Tiram

Ilustrasi/Istimewa

Disusun Oleh: Avyra Dwiresti Juliyandri

(Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Jamur tiram saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang terbuka lebar serta memiliki prospek yang sangat baik. Bentuk jamur ini menyerupai bentuk tiram dan tubuh jamur yang berbentuk seperti kulit kerang berwarna putih dengan bagian tengah agak cekung sehingga tak heran jika jamur ini dinamai jamur tiram.

Jamur tiram tidak dilengkapi dengan organ klorofil sehingga mereka tidak bisa mengolah makanannya sendiri serta membutuhkan inang induk untuk bertahan hidup. Jamur tiram membutuhkan suhu, kelembapan, dan cahaya yang cukup untuk berkembang biak. Dalam memenuhi asupannya, jamur tiram menyerap bahan organik yang terkandung pada batang pohon. Nutrisi yang ia butuhkan adalah karbon, yang dapat disesuaikan melalui bergam sumber. Jamur tiram memiliki banyak kandungan yang diperlukan serta berguna bagi tubuh seperti serat, beta glucan, vitamin (seperti vitamin B, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, tiamin, riboflavin, niasin, dan biotin) glutagen mineral, kalium, vitamin dan beberapa jenis karbohidrat. Kandungan ini sangat bermanfaat bagi tubuh karena rendah kalori, bebas kolesterol,  serta bebas lemak sehingga menjadi salah satu makana konsumsi pilihan masyarakat.

Jamur tiram juga dapat digunakan sebagai obat-obatan dan juga bahan makanan karena khasiat baik yang terkandung telah dibuktikan dengan berbagai penelitian. Selain itu, jamur tiram berperan dalam mencegah berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, mengatasi peradangan, menjaga fungsi otak dan kesehatan tulang dan saraf, mengatasi infeksi pada saluran pernapasan serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Baca juga  Aquafarm Edupark Himakua FPIK IPB University Datangkan Seribu Ikan Hias

Banyaknya manfaat yang terkandung pada jaur tiram membuat jamur jenis ini menjadi suatu peluang budidaya dan bisnis yang baik karena banyaknya kalangan masyarakat yang telah menjadikan jamur tiram sebagai sumber pangan alternatif. Jamur tiram merupakan tumbuhan budidaya yang dapat dibudidayakan pada lahan yang terbatas dengan modal kecil tetapi memiliki nilai jual yang tinggi. Kemudahan jamur tiram dalam pembudidayaannya menghasilkan keuntungan yang terbilang menguntungkan bagi para pebisnis. Jamur tiram menjadi pilihan yang cukup menjanjikan bagi para pebisnis untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi dengan modal usaha yang relatif kecil.

Peluang bisnis jamur tiram dapat dibilang masih terbuka lebar. Pada tahun 2020, jumlah permintaan jamur tiram mancapai 200 kg per hari. Jumlah permintaan pasar yang sangat tinggi ini belum diimbangi dengn jumlah produksi membuat peluang bisnis jamur tiram membuat prospek yang cukup menjanjikan. Namun, hal ini juga memberikan harapan besar kepada petani untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tetapi pada kenyataannya hal tersebut masih belum dapat terwujudkan. Faktor utama yang menyebabkan hal ini dapat terjadi adalah masih kurangnya pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki petani dalam mengelola jamur tiram. Selain itu, terhambatnya sistem pemasaran  juga menjadi penyebab kurang berkembangnya bisnis jamur tiram. Lalu, bagaimanakan strategi kunci yang dapat dilakukan dalam pengelolaan jamur tiram?

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, strategi yang dapat dilakukan lebih terfokus pada pemberian pengetahuan, keterampilan, serta fasilitas yang baik untuk pembudidayaan jamur tiram. Hal ini sangatlah penting karena pengetahuan, keterampilan, dan fasilitas merupakan faktor penting dalam berkembangnya proses pembudidayaan dan pengelolaan jamur tiram. Strategi pertama ialah dilaksanakannya pembinaan kepada petani yang akan terjun dalam pengelolaan jamur tiram. Pembinaan ini meliputi cara penyiapan boglog, bahan baku media tanam, teknik penaburan bibit, inkubasi, pemeliharaan kubung, hingga proses panen. Sedangkan untuk petani yang telah lebih dulu berada pada dunia pembudidayaan jamur tiram akan mendapatkan bantuan fasilitas teknologi pasca panen. Hal ini juga berperan penting agar para petani dapat menghasilkan jamur tiram dengan kuliatas yang lebih baik lagi. Untuk petani yang memiliki kendala modal dalam pembudidayaan jamur tiram, dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga  Kasus Korupsi Lukas Enembe: Menguji Kredibilitas Pemerintahan dan Sistem Hukum Indonesia

Dalam usahanya, jamur tiram memiliki beberapa unsur penting yang dimiliki seperti unsur lahan, tenaga kerja, modal, dan pengelolaan. Unsur lahan merupakan unsur yang terkait dengan sifat hidup jamur. Unsur tenaga kerja meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dengan kemampuan khusus. Unsur modal terdiri dari modal tetap dan modal kerja. Unsur yang terakhir yaitu pengelolaan dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan dengan mengatur faktor-faktor produksi. Unsur-unsur ini sangat penting dalam mendukung berjalannya usaha jamur tiram.

Setelah itu dalam pengelolaan jamur tiram harus dibuat jadwal pengisian baglog dalam kumbung. Misalnya kita memiliki 10.000 baglog dalam kumbung artinya pada masa produksi optimal, jamur bisa menghasilkan hingga 100 kg per harinya. Jika kita tidak memiliki pasar sebesar itu, maka jumlah 10.000 baglog itu harus dijadwal dengan baik. Dengan menjaga kualitas produk tetap bagus dan segar, maka konsumen akan lebih sering mengonsumsi produk kita sehingga dapat memaksimalkan hasil penjualan. Untuk kualitas terbaik jamur dipasarkan sekitar 3 – 4 jam sesudah dipanen dan agar jamur bisa bertahan lebih dari 24 jam maka disarankan menggunakan kemasan plastik kedap udara.

Baca juga  Pendidikan Perguruan Tinggi 4.0 Suatu Keniscayaan

Pemberian label merupakan langkah selanjutnya setelah jamur tiram dikemas. Label pada kemasan sangat penting karena semakin dikenalnya jamur oleh masyarakat, otomatis membuat angka permintaan produk semakin meningkat. Label ini dapat memudahkan konsumen untuk mengenali produk sehingga konsumen yang menyukai produk akan lebih mudah mengenali dan akan membeli lagi. Hal ini akan meningkatkan jumlah penjualan serta mendatangkan keuntungan yang lebih. Selain memperhatikan kemasan dan label, kualitas dari jamur tiram juga tetap harus diperhatikan. Pemeriksaan rutin terhadap hama penyakit merupakan langkah dalam menjaga kualitas jamur tiram. Proses pemanenan harus dihentikan apabila pada jamur telah terdapat ulat. Seluruh jamur tiram harus dipetik lalu kompres hama ulat kemudian baru dilakukan perawatan seperti biasanya.

Untuk meningkatkan pendapatan, peluang bisnis pada jamur tiram dapat diperluas dengan membuka usaha olahan dari jamur tiram. Banyak sekali olahan pada jamur tiram yang dapat dijadikan usaha, salah satunya yang paling terkenal adalah jamur crispy. Dengan menggunakan bahan dasar jamur tiram, jamur crispy akan memberikan sensasi yang berbeda dari jenis jamur lainnya. Selain itu, produk olahan berupa kemasan seperti abon jamur juga dapat menjadi pilihan yang memiliki banyak keuntungan seperti tahan lama sehingga dapat mengjangkau konsumen dengan lebih luas.

REFERENSI

https://blog.amartha.com/modal-kecil-untung-besar-dari-usaha-jamur-tiram/

https://piat.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/647/2018/02/Budidya-jamur.pdf

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top