BOGOR-KITA.com, BOGOR – Yayasan Kesatuan melakukan perubahan bentuk perguruan tinggi dari sekolah tinggi menjadi institut. Berdasarkan Surat Keputusan Menristekdikti Republik Indonesia Nomor 764/KPT/I/2019 tanggal 23 Agustus 2019, STIE Kesatuan resmi berubah bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kesatuan menjadi Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan.
Rektor IBI Kesatuan Dr. Iryadi mengatakan, dengan perubahan ini bisa menjadi tantangan dan peluang industri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif di Era Industri Digital seperti sekarang ini.
“Suatu institut dengan bertitel IBI Kesatuan tentunya untuk kami adalah suatu anugerah dan juga suatu tantangan,” ucapnya usai Grand Lauching IBI Kesatuan di Jalan Rangga Gading, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis (12/12/2019).
Ia menjelaskan, perubahan bentuk perguruan tinggi ini diikuti dengan penambahan program studi baru, di mana sebelumnya terdapat lima program studi yang terdiri dari program S1 Akuntansi, S1 Manajemen, D3 Akuntansi, D3 Keuangan dan Perbankan, dan D3 Manajemen Pemasaran, ditambah 4 Program Studi baru, yaitu Program Studi S1 Pariwisata, S1 Bio-Kewirausahaan, S1 Sistem Informasi, dan S1 Teknologi Informasi.
Menurutnya, Program studi tersebut merupakan program studi yang terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi saat ini dan kebutuhan masyarakat. Bahkan, saat ini program studi S1 akuntansi serta D3 Keuangan Perbankan kami memiliki akreditasi “A”, untuk program studi S1 Manajemen, D3 Akuntansi, dan D3 Manajemen Pemasaran memiliki akreditasi “B”.
“Dengan telah terakreditasinya program studi tersebut menunjukkan bahwa kami IBI Kesatuan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas,” katanya.
Dengan transformasi ini, tambah dia, bisa mengantarkan dan membimbing serta mendidik mahasiswa khususnya dari Bogor untuk menghadapi era digital.
“Tentunya kita ingin menyesuaikan dengan harapan pemerintah dan seluruh bangsa menciptakan SDM yang unggul,” ujarnya.
Tahun pertama, kata dia, IBI Kesatuan telah memiliki 100 orang mahasiswa untuk program study yang baru.
“Kita untuk IBI kesatuan total ada sekitar 4000 mahasiswa dan untuk program study baru ini kita sudah ada 100 orang di tahun pertama, jadi kita tentu harapkan tahun berikutnya akan terus bertambah dan kita akan memberikan proses kualitas belajar yang akan ditingkatkan,” terangnya.
Acara Grand Launching IBI Kesatuan tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Wakil Walikota Dedie A Rachim, Direktur Utama TVRI Helmy Yahya, CEO Mister Aladin Veronika Gunawan, dan Ketua Pengurus Yayasan Kesatuan Biakman Irbansyah, yang sudah membagikan ilmu dan pengalamannya di dunia pariwisata dan ekonomi kreatif juga kepada seluruh civitas akademik IBI Kesatuan serta masyarakat umum. [] Ricky