Kab. Bogor

Sosialisasi dengan Kader dan Tim Penggerak SAMPER ANTER dan Lintas Sektor di Desa Pabangbon

BOGOR-KITA.com, LEUWILIANG – Untuk mencegah terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), beragam inovasi di bidang kesehatan terus dilakukan. Terjadinya AKI dan AKB yang semakin meningkat bukan hanya disebabkan oleh pernikahan usia muda, tetapi kepercayaan tradisional dan penundaan pengambilan keputusan dalam mencari perawatan pada fasilitas kesehatan masih terjadi di masyarakat. Kepercayaan tradisional yang dianut masyarakat tertentu akan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh suami sebagai kepala keluarga atau orang yang memegang peranan penting di dalam keluarga. Akibatnya jika terjadi kasus kegawatdaruratan pada ibu hamil, melahirkan atau setelah melahirkan harus melibatkan beberapa pihak untuk berembuk. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan di dalam pengambilan keputusan yang mengakibatkan kematian pada ibu.

Baca juga  Corona Kabupaten Bogor: Positif Melonjak, 46, Sembuh Melonjak Tinggi, 75

Terdapat 5 faktor dominan dalam pengambilan keputusan yaitu: status, tingkat pendidikan, latar belakang kekerabatan dan kekayaan yang dimiliki. Selanjutnya keterlambatan lainnya adalah dalam mencapai fasilitas kesehatan tempat rujukan akibat hambatan transportasi, dan faktor geografis.

Berdasarkan data tahun 2018 diperoleh sekitar 66% masih dilakukan oleh paraji, dimana Desa Pabangbon Kecamatan Leuwiliang merupakan desa penyumbang tertinggi persalinan ditolong oleh paraji. Data tahun 2017 dapat diperoleh kematian bayi sebanyak 2 dan 2018 sebanyak 1 kasus, dan sering terjadinya 4T dalam proses perujukan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Puskesmas Leuwiliang bekerjasama dengan Desa Pabangbon membuat terobosan “SAMPER ANTER” (Antar Jemput Ibu Bersalin ke Fasilitas Kesehatan) melalui komitmen bersama lintas sektor yang dibangun antara ibu hamil, keluarga, kader, bidan desa, ketua desa siaga, dan kepala desa untuk bersama-sama menyepakati agar ibu bersalin dapat ditangani di faskes dengan cara kader kesehatan menjemput ibu hamil untuk bersalin di faskes.

Baca juga  Wahana Ice Skating Hadir di CCM 3 Desember 2022 - 8 Januari 2023

“Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB di wilayah Desa Pabangbon,” ujar dr. Dian Nurdiani, Kepala Puskesmas Leuwiliang, Minggu (15/8/2021). Oleh karena itu, kerjasama dan komunikasi lintas sektor harus terus dilakukan. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top