BOGOR-KITA.com – Rumah Saklit (RS) Leuwiliang sudah naik tingkat dari tipe C menjadi tipe B. Peningkatan ini, pasti ada konsekwensinya, yaitu harus lebih profesional. Selain itu, fasilitas yang ada di rumah sakit harus lebih ditingkatkan.
Hal ini dikemukakan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan pada prayaan HUT ke-4 Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Leuwiliang, di Leuwiliang, Rabu (27/2/2019).
Perayaan HUT itu sendiri berlangsung meriah. Dengan tema Lakukan Hidup Sehat Untuk Kesehatan Kita di Masa Depan, berbagai kegiatan digelar RS milik pemerintah tersebut.
Sebelum puncak acara HUT, didahului dengan kegiatan donor darah, khitanan masal, seminar kesehatan, lomba kaizen, seminar IBI dan senam bersama. Selain itu juga festival akreditasi, bazar kasih sayang, peresmian jalan dan layanan CT Scan, serta launcing pendaftraan online, pada Rabu (27/2).
Wabup Iwan mengatakan, dengan naik kelas, maka semua pelayanan harus ditingkatkan, mulai dari fasilitas sampai pegawai rumah sakit saat menangani pasien.
Iwan bersyukur, RSUD Leuwiliang sudah memiliki alat CT Scan serta anjungan pendaftaran online yang baru ia resmikan. “Mudah-mudahan dengan adanya CT Scan di sini masyarakat Bogor Barat tidak perlu jauh-jauh lagi ke rumah sakit lain,” paparnya.
HUT PKK BLUD ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Yayuk Tri Wahyu Harini. Ia pun menyampaikan, RSUD Leuwiliang sudah menunjukkan pelayanan profesional dengan meningkatnya kelas, menjadi rumah sakit tipe B. Dilengkapi ruang CT Scan dengan 128 slice, sehingga warga Bogor Barat tidak perlu rujukan ke rumah sakit lain. “Ini salah satu untuk meningkatkan pelayanan mutu rumah sakit, warga Bogor Barat pelayanannya bisa terpenuhi. Untuk pendaftaran online, baik umum maupun pasien BPJS tidak perlu mengantriekembali seperti dulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Leuwiliang Wiwik Wahyuningsih bersyukur dengan HUT PPK BLUD RSUD Leuwiiang sehingga menjadi rumah sakit tipe B yang sudah punya CT Scan 128 Slice dari bantuan Gubenur Jawa Barat dan ajungan pendaftaran online.
“Jadi sekarang tidak ada lagi pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain dan kita sudah bisa menanganinya dengan baik, begitu juga dengan pendaftran online, walaupun masih banyak masyarakat yang belum mengerti mengunakannya, harus didampingi,” ungkapnya.
Selain itu RSUD Leuwiliang sudah memiliki 23 pelayanan poli klinik spesialis, sehingga pihak rumah sakit sudah bisa menangani pasien tanpa adanya rujukan. Bisa terlihat pada tahun sebelumnya ada 2.400 kasus saat ini menjadi 1.200 kasus. “Mudah-mudahan pada tahun ini bisa semakin menurun dan kita terus meningkatkan pelayanan,” pungkasnya. [] Admin /Diskominfo Kab Bogor