Kab. Bogor

Rintihan Heti, Janda Asal Parungpanjang usai Tembok Rumahnya Ambruk

BOGOR-KITA.com, PARUNGPANJANG – Sebuah kisah pilu dialami seorang janda tua yang sehari – hari berjualan cincau keliling.

Dinding rumah yang telah lapuk dimakan usia dan telah lama retak – retak akhir nya jebol dan ambruk dimakan usia.

Musibah dinding rumah yang ambruk itu dialami oleh Heti (55), janda tua empat anak yang tinggal sendirian di Kampung Salimah Bojong Genteng RT 03 RW 01 Desa Gintung Cilejet Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor.

“Memang sudah lama retak – retak, tapi belum diperbaiki karena tidak ada uang. Buat makan saja pas – pasan, apalagi sekarang saya sedang sakit,” ungkap Heti (55) kepada wartawan, Minggu (3/11/2023).

Baca juga  Masa Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang, Danlanud ATS Siap Terus Lakukan Droping Bantuan Lewat Udara

Ia menjelaskan, tembok yang jebol itu persis dinding kamar. Selain sudah lama rusak dan bangunan rumah yang sudah lapuk, ambruknya dinding itu juga dipicu kondisi tanah akibat cuaca hujan yang sering turun.

Saat ditanya apakah rumahnya sudah dapat bantuan RTLH, Ia mengaku belum mendapatkan bantuan tersebut. Meski sudah pernah di foto – foto dan sudah melapor ke jajaran Pemdes setempat.

“Saya sudah lapor ke pengurus disini, tapi belum ada bantuan. Kejadian ini juga sudah dilaporkan ke pak kades, karena beliau sering bantu kesulitan saya. Sekarang baru dapat bantuan 500 ribu, meskipun nggak akan cukup buat benerin rumah,” tutur Heti.

Sementara salah satu anaknya, Erma Emong mengatakan, jika ibunya itu memang tinggal sendiri dan biasanya berjualan cingcau keliling kampung. Ia mengaku, rumah tersebut memang sudah lama rusak dan belum diperbaiki.

Baca juga  Bima Serahkan Kadeudeuh Untuk Janda Pahlawan

“Kami 4 anaknya juga tidak bisa untuk berbuat apa-apa, kondisi ekonomi kami juga sulit semua. Usaha keluarga kami buruh semua, kadang hanya cukup untuk makan sehari – hari,” ungkapnya.

Ia berharap, ibunya dapat bantuan guna memperbaiki dinding rumahnya yang ambruk tersebut. Selain itu, Erna Enong mengaku sudah melaporkan musibah itu kepada pengurus lingkungan dan desa..

“Kami orang susah pak, boro – boro buat betulin rumah yang rusak. Sudah dapat untuk makan saja kami bersyukur. Maka kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah buat ibu kami,” tukasnya. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top