BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Berita ditemukannya ribuan babi mati dibuang ke sungai di Sumatera Utara menjadi perhatian Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof Dr Srihadi Agungpriyono.
“Ribuan babi yang ditemukan mati di Sumatera Utara itu akibat kolera babi (hog cholera) dan indikasi demam babi Afrika (African Swine Fever),” Prof Dr Srihadi Kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (12/11/2019).
Terkait ASF (African Swine Fever) sudah dilaporkan di beberapa negara tetangga Asia, tetapi belum dilaporkan di Indonesia dan oleh sebab itu perlu penelitian oleh pemerintah.
“Tentu kita harus waspada bahwa ASF bisa masuk juga ke Indonesia, perlu surveilans,” kata Prof Dr Srihadi.
Prof Dr Srihadi mengatakan, penyakit ini, baik yang classical swine fever atau hog cholera dan yang African swine fever menyerang babi, dan tidak menular ke manusia.
“Namun demikian, menjadi penyakit hewan yang sangat penting karena tingkat kematian yang tinggi. Tentunya berdampak pada ekonomi, economic loss,” kata Prof Srihadi.
Soal pengobatan, Prof Srihadi Agungpriyono mengatakan, karena ini virus dan sangat cepat kematian dan penularannya, obat sejauh ini tidak/belum ada.
“Yang dapat dilakukan adalah menerapkan sistem kontrol. Babi yang sakit diculling/dimusnahkan/kubur dan sebagainya, peternakan didesinfeksidan dikarantina/tutup dari lingkungan luar, tidak ada masuk keluar,” katanya. [] Hari