Rektor Unhan: Perlu Manajemen Pengelolaan Bencana Terutama di Masa Pandemi
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Banjir dan tanah longsor mendominasi bencana tahun 2020. Cakupannya lebih dari 50% kejadian bencana alam selama tahun 2020. Oleh sebab itu sangat perlu manajemen pengelolaan bencana, terutama di masa pandemi.
Hal ini dikemukakan Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Keamanan Nasional (Unhan) RI, Kamis (25/2/2021).
Webinar menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Ir. Dody Ruswandi, MSCE Deputi Penanganan Darurat BNPB, Dr. Nelly Florida Riama, S.SI., M.SI Kepala Pusat Penelitian Dan Pengembangan BMKG, Dr. Armi Susandi, MT Dosen Prodi Meteorologi Institut Teknologi Bandung yang juga Sebagai Kapuslitbang BIN, dan Prof. Dr. Edvin Aldrian, B.ENG., M.SC pakar Meteorologi Dan Klimatologi BPPT dengan moderator Letkol Sus Adi Subiyanto,
Dalam Open Remarks, Rektor Unhan RI menjelaskan pentingnya upaya penanggulangan bencana alam yang tidak pernah berhenti, serta pentingnya manajemen penanganan bencana yang cepat dan tepat.
Terlebih pada masa pandemi covid-19 yang terjadi dewasa ini, membuat penanganan bencana semakin sulit dan kompleks.
Manajemen penanggulangan bencana sangat penting, karena kegagalan dalam mengelola bencana akan sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan dan penghidupan manusia, salah satunya berdampak pada aspek keamanan nasional.
“Melalui webinar ini diharapkan memberikan pemahaman kepada seluruh peserta webinar, terkait penanggulangan bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) pada masa pandemi covid-19 dalam perspektif keamanan nasional,” kata Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian.
Dalam kesempatan itu, narasumber dari BNPB menerangkan mengenai problema dan tantangan penanggulangan bencana (banjir dan longsor) di masa pandemi covid-19 guna mendukung keamanan nasional.
Sementara narasumber dari BMKG perubahan iklim dan potensi bencana hidrometeorologi di tahun 2021.
Kemudian narasumber dari BPPT meyampaikan informasi mengenai teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi di indonesia.
Sedangkan narasumber dari ITB menyampaikan informasi megenai sistem informasi multi hazard dalam mewujudkan indonesia tangguh bencana.
Dalam webinar disampaikan, konsep penanggulangan bencana di era society 5.0 permasalahannya akan meliputi penyediaan informasi evakuasi, penyelamatan korban dan pengiriman suplai bantuan dengan pengiriman yang optimal.
Tantangan yang dihadapi penanggulangan bencana di tengah pandemi covid-19 yaitu, adanya klaster baru yaitu klaster covid-19, keterbatasan fasilitas pelayanan kesehatan bagi korban bencana, ketersediaan APD bagi pengungsi dan relawan terbatas serta munculnya penyakit lain pasca bencana menjadi komorbid jika terinfeksi Covid-19. [] Hari/Humas Unhan