Ramai Terkait Petisi di Perumda tirta Pakuan, Sejumlah Pegawai Klaim Namanya Dicatut
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Beredar kabar dari lingkungan internal Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengenai adanya petisi yang dibuat oleh ratusan pegawai. Petisi tersebut berisi permintaan agar proses pemilihan direksi periode 2025–2030 dilakukan secara terbuka melalui mekanisme seleksi.
Diketahui, masa jabatan jajaran Direksi Perumda Tirta Pakuan akan berakhir pada akhir tahun 2025 mendatang, mencakup posisi Direktur Utama, Direktur Umum, dan Direktur Teknik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, petisi tersebut telah ditandatangani oleh sekitar 250 pegawai dan diserahkan langsung kepada Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.
Dalam isi petisi bertanggal 4 September 2025 itu, para pegawai menyatakan dukungan agar pemilihan direksi dilakukan dengan membentuk panitia seleksi (pansel) seperti periode sebelumnya, guna menghasilkan pimpinan yang profesional dan berintegritas.
“Kami perwakilan Pegawai Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mendukung agar pemilihan Direksi Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor periode 2025–2030 dilaksanakan melalui tata cara pembentukan panitia seleksi (pansel) seperti pemilihan direksi periode sebelumnya supaya menghasilkan direksi yang profesional, unggul di semua bidang, amanah, berkualitas dan terbaik,” isi petisi tersebut.
Namun, muncul dugaan bahwa sebagian besar nama dalam daftar tanda tangan petisi tersebut dicantumkan tanpa persetujuan pegawai yang bersangkutan.
“Nama saya ada di dalam petisi itu. Tapi saya belum pernah diminta untuk tanda tangan atau memberikan persetujuan. Bahkan, saya tidak tahu siapa yang menggagas atau mengedarkan surat itu,” ujar salah seorang karyawan Perumda Tirta Pakuan yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
Hal serupa juga dialami oleh sejumlah pegawai lain yang merasa tidak diajak bicara maupun dilibatkan dalam pembuatan petisi tersebut.
“Kalau saya pribadi, siapapun yang memimpin perusahaan ini asalkan melalui mekanisme yang ada dan tidak melanggar aturan, tentu akan kami dukung. Yang terpenting bagi kami adalah bagaimana pelayanan perusahaan kepada pelanggan bisa lebih baik. Sebenarnya, gaya-gaya seperti ini (petisi) tidak diperlukan. Serahkan saja kepada Wali Kota Bogor dan jajaran untuk menentukan arah perusahaan ke depan,” tuturnya.
Sementara itu, Manajer Pelayanan Pelanggan dan Humas Perumda Tirta Pakuan, Sonny Hendarwan, saat dikonfirmasi mengenai kabar petisi tersebut, mengatakan bahwa hingga saat ini pihak Humas belum menerima arahan resmi dari direksi terkait langkah yang akan diambil.
“Belum bisa bicara banyak. Mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan,” kata Sonny. [] Ricky
