Kab. Bogor

Puskesmas Cileungsi Punya Inovasi BIS CATIN untuk Edukasi Calon Pengantin

BOGOR-KITA.com, CILEUNGSI –  Sebelum menikah salah satu yang perlu dipastikan yakni kesehatan calon pengantin. Cek kesehatan pra nikah bertujuan untuk mencegah penyakit genetik menurun dari orangtua kepada anak-anaknya. Melalui pemeriksaan ini nantinya, akan didapat gambaran mengenai riwayat kesehatan anda dan calon pasangan.

Salah satu inovasi unggulan yang diluncurkan Puskesmas Cileungsi pada September 2020 adalah BIS CATIN (Bina Sasaran Calon Pengantin). Inovasi ini dibuat dalam rangka memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi kepada para calon pengantin, yang diharapkan para calon pengantin ini dapat memahami tentang kesehatan reproduksi serta dapat mempersiapkan secara dini tentang kehamilan yang direncanakan juga para calon pengantin dapat memeriksakan kesehatannya sebelum menikah.

Baca juga  Ade Yasin: Gerai Pelayanan Publik AEON Mall Kikis Stigma Pelayanan Berbelit

Dilatarbelakangi rendahnya cakupan suntik TT, lalu masih tingginya kematian ibu dikarenakan perdarahan di mana salah satu penyebabnya adalah anemia. Serta masih banyaknya kehamilan yang terjadi di usia ibu yang masih  terlalu muda karena kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan persiapan kehamilan, pihak Puskesmas Cileungsi memutuskan untuk memperkuat program komunikasi informasi edukasi (KIE) kesehatan calon pengantin melalui kerjasama dengan lintas sektor terutama KUA untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, sehingga muncul inovasi BIS CATIN.

“Kami berusaha semaksimal mungkin mewujudkan layanan prima bagi masyarakat Cileungsi, dengan meluncurkan program inovasi BIS CATIN yang merupakan bentuk upaya preventif dan promosi kami untuk mencegah berbagai masalah kesehatan terutama kesehatan reproduksi bagi para calon pasangan pengantin,” terang dr. Faraitody Itamy, Kepala Puskesmas Cileungsi belum lama ini.

Baca juga  Puskesmas Cileungsi Dorong Pelaksanaan ASI Eksklusif dengan KASI PEPAYA

Inovasi BIS CATIN juga sejalan dengan Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2015 yang meluncurkan suatu pedoman tentang Petunjuk Pelaksanaan KIE kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin yang bersifat nasional. Program KIE ini menggunakanpendekatan continuum of care life cycle yang menekankan upaya promotif dan preventif pada tiap siklus kehidupan. Continuum of care life cycle adalah pelayanan yang diberikan pada siklus kehidupan mulai dari prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi, balita, anak prasekolah, anak sekolah, remaja, dewasa hingga lansia.[]

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top