Kab. Bogor

PT PPE dan Perusahaan Tiongkok Olah Sampah Bogor Jadi Listrik

BOGOR-KITA.com – PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) menatap 2016 dengan rasa optimis. Terang saja, sejumlah rencana investasi sudah berada di tangan mereka. terlebih banyak di antaranya merupakan unit bisnis baru, yakni energi dari sampah, yaitu PLTSa. Selain dari PLTGU dan PLTMH.

Direktur Utama PT. Prayoga Pertambangan dan Energi, Dr. Ir. H. Radjab Tamnpubolon, di Cibinong, Rabu (20/1/2016) menjelaskan, pihaknya sudah menggaet beberapa investor asing guna merealisasi pelebaran sayap bisnisnya tahun 2016. “Tahun ini kami sudah meneken Nota Kesepahaman dan kesepakatan (MoU)  dengan investor asal Tiongkok dan Italia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Bogor,” jelas Radjab.

Radjab menegaskan, pembangunan PLTSa merupakan terobosan untuk mengendalikan sampah di Bogor dan sekitarnya. Sampah-sampah yang berasal dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Depok, sambungnya akan dikonversi menjadi energi listrik. “Diperkirakan kurang lebih 2.000 ton sampah per hari bakal kita konversi menjadi energi listrik dengan cara proses thermal yang menghasilkan panas. Nantinya, listrik yang dihasilkan akan dijual ke PLN melalui mekanisme PPA (Power Purchasing Agreement ),” ujar Radjab.

Baca juga  Obor Asian Games Tiba di Balai Kota Bogor 14 Agustus, Disambut Tari-Tarian Meriah

Bersama Runh Power Corp, PT. PPE bakal menyulap sampah menjadi listrik setara dengan 2×20 megawatt. Radjab menambahkan, dirinya belum dapat memastikan lokasi pembangunan PLTSa itu. sejauh ini, Badan Usaha Milik daerah tersebut masih melakukan studi kelayakan agar di kemudian hari tidak menjadi masalah. Sedangkan untuk membangun tempat pengolahan sampah sebagai penghasil tenaga listrik membutuhkan area seluas 5 Hektare. “Kita masih kaji lokasi mana yang memungkinkan untuk dibangun PLTSa sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Namun, ada dua tempat yang kita usulkan, yakni TPST Galuga dan TPST Nambo,” katanya.

Selain menggandeng perusahaan dari negeri Tirai bambu, radjab juga tetap menggelar karpet merah kepada para investor PLTSa lainnya. Diantaranya sejumlah negara dari Eropa. Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Bogor ini menyatakan, rencana pembangunan PLTSa miliknya memiliki dampak ekonomi dan ekologis yang luar biasa. “Pertama, masyarakat pengumpul sampah akan diberikan konpensasi, jadi, pemerintah tidak akan bayar untuk buang sampah ketempat kita,” cetusnya.

Baca juga  Sejumlah Mobil di Rancabungur Dirusak, Diduga Salah Sasaran

Sementara itu Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, rencana pengembangan bisnis PLTSa bakal menjadi peluang bagi Pemkab Bogor menempatkan dirinya sebagai pemasok listrik terbesar di Indonesia. Serta menjadi solusi efektif terhadap permasalahan sampah. Selain itu, dengan komitment dan kerja sama yang kuat ini diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke depannya.

“Kami minta agar koordinasi dan sinergitas terus ditingkatkan, agar kerjasama ini bisa berhasil dengan baik  serta mampu meningkatkan PAD. Sehingga bisa berdampak kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di kabupaten Bogor,” ungkapnya.  []Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top