Proses Evaluasi, Bima Arya Minta Aktivitas GLOW di KRB Dihentikan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluarkan pernyataan sikap mengenai polemik penolakan GLOW Kebun Raya Bogor (KRB). Pernyataan sikap itu ditandatangani Bima Arya Kamis 28 Oktober 2021 dan ditujukan kepada Iman Sobari selaku Ketua Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat.
Menindaklanjuti surat dari Aliansi Komunitas Budaya Jawa Barat Nomor: 003/akbj/X/21 tertanggal 12 Oktober 2021 mengenai Penyampaian Aspirasi Penolakan GLOW di Kebun Raya Bogor, Bima menegaskan, jika sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memandang bahwa pengembangan dan pengelolaan Kebun Raya Bogor KRB, harus sejalan dengan karakter dan identitas Kota Bogor sebagai Kota Pusaka yang tidak saja menjaga kelestarian alam tetapi juga warisan budaya.
Kemudian, kata Bima, dalam kegiatan GLOW, Pemkot Bogor telah menerima kajian cepat dari Tim IPB University. Data dari kajian ini menunjukkan bahwa kegiatan GLOW berpotensi memberikan dampak bagi ekosistem, tidak saja di KRB tapi juga di lingkungan di luar KRB dan Kota Bogor pada umumnya.
“Pemkot Bogor meminta kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Mitra Natura Raya (MNR) untuk melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap konsep GLOW dan pengelolaan Kebun Raya Bogor bersama-sama dengan pihak IPB University. Tak hanya itu, Pemkot Bogor meminta kepada BRIN agar semua kebijakan terkait pengelolaan KRB memperhatikan kearifan lokal dan memperhatikan rekomendasi dari Pemkot Bogor,” paparnya.
Pemkot Bogor meminta kepada PT MNR untuk menghentikan semua aktivitas GLOW selama proses evaluasi berlangsung.
Bima menjelaskan, jika sejauh ini Pemkot Bogor belum mengizinkan pembukaan fasilitas publik seperti taman kota, meski kini status Kota Bogor sudah memasuki PPKM Level 2.
“Pembukaan GLOW itu akan diputuskan oleh BRIN dengan sejumlah masukan dari Pemerintah Kota Bogor. Kalaupun ada kabar sudah buka mungkin itu tidak benar. Itu hanya untuk kepentingan riset internal penelitian saja,” tandasnya.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini para peneliti dari BRIN dan IPB University tengah melakukan kajian terkait dampak lampu cahaya yang dihasilkan dari wisata edukasi malam terhadap tumbuhan dan satwa di Kebun Raya Bogor.
“Saat ini tim peneliti BRIN dan IPB sedang berkoordinasi untuk melihat data-data yang ada. Agar, kegiatan wisata malam dengan penggunaan lampu-lampu tidak memberikan dampak bagi ekosistem lingkungan. Jadi sekrang tim IPB, tim BRIN sedang berkoordinasi, untuk merampungkan kajiannya,” ujarnya.
Bima memastikan, lampu yang menyala pada malam hari di GLOW Kebun Raya Bogor sudah sesuai dengan rekomendasi yang didasari dari konteks penelitian yang ilmiah.
“Intinya semuanya harus sesuai kajian ilmiah. Kita percayakan saja kepada para peneliti, karena mereka yang lebih paham dan mengerti akan semua ini,” pungkasnya. [] Ricky