Oleh: Rachmat Tullah
(Corps Dai Dompet Dhuafa)
BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Kesuksesan seseorang dalam hidupnya, dapat kita lihat dari seberapa produktif dia dalam menghabiskan waktunya. Produktivitas adalah bagaimana seseorang dapat menggunakan modal berupa sumber daya yang dia miliki untuk membuat sesuatu produk ataupun hal yang bermanfaat. Semakin produktif seseorang, maka semakin bermanfaat dia dalam kehidupannya dan sebaliknya. Namun, penggunaan produktivitas sering kali dikaitkan dengan hal-hal yang berbau duniawi, seperti harta dan kekayaan. Jadi, bagaimana Islam memandang dan mendefinisikan produktivitas? Apakah produktivitas hanya terbatas pada urusan duniawi saja?
Islam merupakan agama yang sangat komplek. Setiap detail kehidupan telah diatur oleh Islam, begitupun terkait produktivitas. Dalam Islam makna dari produktivitas sama dengan makna dari kata itaon, yang memiliki arti semangat dalam bekerja dan bekerja secara sungguh-sungguh. Tujuan bekerja keras ataupun produktivitas dalam Islam adalah guna memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani, jadi tidak berorientasi pada kehidupan duniawi saja.
Setidaknya terdapat 3 hal, yang Islam inginkan untuk dijaga produktivitasya,
1. Produktif dalam memanfaatkan usia yang telah Allah Swt berikan
“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan dan apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. ath-Thirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 hadits no. 9772 dan hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Ashahihah no. 946)
2. Produktif dalam membaca
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).
3. Produktif dalam berbuat kebaikan
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S Al-Baqarah : 148 )
3 hal di atas merupakan hal-hal apa yang harus dijaga produktivitasnya menurut Islam.
Karena dengan menjaga produktivitas dalam berilmu dengan membaca, produktif dalam memanfaatkan usia dan dalam kebaikan dapat membuat manusia menjadi manusia yang bermanfaat. Baik bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. Kebermanfaatan ini adalah hal yang Allah Swt cintai dan akan menjadi pemberat pahala saat yaumul hisab nanti.[]