Polisi Belum Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Rindi Septiani
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Polresta Bogor Kota belum berhasil menangkap pelaku pembunuhan Rindi Septiani.
Jajaran Polresta Bogor Kota menyambangi keluarga korban Rindi Septiani atau RS (21) di Graha Aradea, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada Sasa (3/10/2023).
Diketahui RS menjadi korban penganiyaan berat di lahan kosong Perumahan Bumi Kencana Permai, Kecamatan Tanah Sareal beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, jajaran Polresta Bogor Kota yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila memberikan informasi terkait langkah-langkah dan perkembangan penanganan kasus yang sudah dilakukan oleh kepolisian selama 10 hari bergerak.
“Kami dari Polresta Bogor Kota dan Polsek Tanah Sareal anjang sana silaturahmi kepada keluarga almarhumah, pertama menyampaikan duka cita yang mendalam,” ucap Kompol Rizka.
Selain itu, kata Kompol rizka pihaknya juga menyampaikan kepada pihak keluarga terkait perkembangan penanganan proses penyidikan dugaan pembunuhan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan meninggal dunia kepada almarhumah.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga meyakinkan orangtua korban bahwa kepolisian optimis dapat mengungkap kasus ini dan menangkap terduga pelaku yang hingga kini masih buron.
Dengan demikian, Kompol Rizka meminta kepada keluarga korban agar bersabar menunggu hasil pengerjaan polisi.
Ia juga memperkenankan seluruh pihak khususnya keluarga untuk terbuka bertukar informasi berkaitan dengan keberadaan terduga pelaku.
“Kita sudah bertukar kontak ke keluarga korban baik dengan penyidik, kanit maupun dengan saya langsung sebagai Kasatreskrim. Nah itu bisa langsung menyampaikan, sehingga penyidik itu bisa langsung menindaklanjuti informasi sekecil apapun mengenai masalah keberadaan terduga pelaku,” jelasnya.
Ia mengaku, saat ini kepolisian sudah mendapatkan titik terang terkait pelaku yang diduga kuat melakukan tindakan keji hingga menyebabkan tewasnya RS. Namun masih merahasiakan identitasnya.
“Alasannya, kita masih optimis untuk melakukan penangkapan, kedua supaya pelaku merasa bahwa kita tidak ada upaya (melakukan pengejaran), padahal kita sudah berupaya maksimal,” ujarnya.
“Karena kita ini berkejaran dengan waktu. Sebab ketika misalkan itu terkonfirmasi, pelaku menjadi lebih waspada dan semakin sulit (Dikejar), kalau dia tahu secara resmi telah dilakukan pengejaran khawatir timbul (potensi) upaya-upaya dia untuk mengaburkan diri,” terangnya.
Sementara itu, ayah RS Rusdi Supriadi berharap polisi dapat segera menangkap pelaku dan mengungkapkan peristiwa yang menimpa anak bungsunya tersebut.
“Kita keluarga ingin tahu terkait motifnya. Karena kita gak ada yang kenal dengan terduga pelaku dan kita berharap orang itu cepat tertangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya,” tegasnya. [] Ricky