PKSPL IPB University Latih Warga Kampung Yesawai Barat Optimalkan Pekarangan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University kembali menggelar pelatihan untuk masyarakat di Kampung Yensawai Barat, Kabupaten Raja Ampat. Kali ini, PKSPL IPB University bekerja sama dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Coral Reef Rehabilitation Management Program–Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) mengadakan pelatihan budidaya pertanian, (29/6-1/7).
Isdahartati, Peneliti PKSPL IPB University menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pekarangan dan lingkungan dalam rangka pemenuhan kebutuhan sayur dan buah di kampung Yensawai Barat. Pekarangan ini juga dirancang sebagai penyedia sayur dan buah bagi wisatawan homestay.
“Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam teknik produksi sayuran hidroponik,” ujarnya.
Pelatihan ini menghadirkan Dr Darda Effendi, Dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Dalam paparannya, Dr Darda menjelaskan tentang budidaya pertanian, tata cara budidaya hingga praktik langsung budidaya sayur dan buah.
“Setelah pelatihan ini, nantinya Yensawai Barat bisa menjadi desa wisata yang mandiri pangan (buah dan sayuran). Ke depan, jika bapak, mama, kakak semua membutuhkan bibit untuk bercocok tanam dan ada pertanyaan terkait budidaya pertanian, silahkan menghubungi kami. Semoga apa yang telah kita pelajari ini dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Kampung Yensawai Barat,” ujar Pakar Bioteknologi Tanaman IPB university ini.
Peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Menurut salah satu warga, Mama Ani, mereka sangat menunggu adanya pelatihan seperti ini. Mereka bisa belajar teknik membuat media tanam dan cara menanam sayur dengan baik.
“Saya bisa mendapat banyak ilmu tentang bercocok tanam yang sangat bermanfaat. Selama ini kami melakukan kegiatan bercocok tanam itu asal tanam saja, tara pakai ilmu sehingga hasilnya hanya seadanya,” ungkap Mama Ani dalam rilis IPB University. [] Hari