BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) mengharapkan agar Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI secara serius memperhatikan Ormas-ormas Islam, terutama yang sudah berdiri sejak sebelum kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PITI H Denny Sanusi BA, sesaat sebelum melaksanakan pemotongan hewan kurban di Kantor DPP PITI di Jl Kramat VI , Kecamatan Senen, Sabtu (1/8/2020).
“Kita berharap sekali agar pemerintah melalui Kementerian Agama RI secara serius memperhatikan kami para ormas Islam. Apalagi kami berdiri sebelum kemerdekaan dan ikut berjuang merebut kemerdekaan,” kata Denny Sanusi.
Menurut H Denny Sanusi yang juga menjabat Sekretaris Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini perhatian pemerintah kurang maksimal kepada ormas PITI dan lainnya. Pemerintah lebih memperhatikan Parpol atau partai politik yang kurang mengakar ke rakyat.
Sementara PITI merupakan ormas yang berakar pada rakyat dan selama ini menjalin hubungan sangat baik dengan sesama ormas Islam yang bergabung dengan LPOI maupun dengan majelis tinggi lembaga tersebut.
Tercatat ormas PITI berdiri tahun 1938, Nahdatul Ulama tahun 1936 dan Ormas Muhamaddiyah tahun 1912.
Sementara pemotongan hewan kurban dilakukan Wakil Ketua Umum DPP PITI H Denny Sanusi. Hadir saat itu Ketua PERTI Dr Anwar Sanusi, Ketua Ittiadiyah Ustadz Zulkifli , Ketua SII Cep Dedy SH, Ketua NU Ir Iqbal Sulam dan Ketua PUI Ir Yance serta tokoh dan anggota Komunitas PITI.
Sapi kurban tersebut berbobot 500 kg setelah dipotong dibagikan menjadi 250 paket kepada 14 Ormas dan masyarakat yang hadir.
Sehari sebelumnya yaitu tepat pada hari Idul Adha 1441 Hijriah, Jumat (31/7/2020) DPP PITI memotong hewan kurban seekor sapi dan 6 ekor kambing di halaman rumah Wakil Ketum Denny Sanusi di RT 09/08 Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Dagingnya sebanyak 500 paket dibagikan kepada komunitas PITI dan masyarakat sekitarnya. Hadir Ketua DPD PITI Jakarta Timur H Sammy Farid Messie. [] Hardjo
