Kota Bogor

Pipa ke Istana Bogor Berasal dari Sumber yang Bocor, Dedie Rachim Minta Pelaksana Double Track Hati-hati

Dedie Rachim

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pipa air baku milik Perumda Tirta Pakuan kembali mengalami kebocoran di area proyek pembangunan rel ganda atau double track di kawasan Gunung Gadung, Kecamatan Bogor Selatan.

Untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta pelaksana proyek  double track Bogor – Sukabumi agar lebih hati-hati dalam melakukan pengerjaan di sekitaran pipa tranmisi air baku milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tersebut.

Menurut Dedie kebocoran pipa tak hanya berdampak pada 70 ribu pelanggan Perumda Tirta Pakuan di Kota Bogor, namun suplai kebutuhan di Istana Bogor berasal dari sumber yang sama.

“Sumber air Istana Bogor juga berasal dari sumber air yang sama. Dari pipa yang sama. Makanya pengembang coba dilihat lagi prosedur prosesnya sehingga tidak mengganggu pipa,” ucap Dedie, Senin (4/10/2021).

Baca juga  Cuaca Ekstrem, Pelanggan Tirta Pakuan Diimbau Tampung Air

Dedie menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) sudah berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat yang menyepakati tidak menggeser pipa transmisi milik Perumda Tirta Pakuan pada pengerjaan proyek double track.

“Pipa tersebut tidak digeser. Yang digeser itu trasenya atau relnya. Memang dalam pelaksanaannya ada kendala. Teknisi lapangan yang harus dicermati. Kita minta mereka untuk mencermati,” katanya.

Dedie masih memaklumi ketika pekerjaan double track yang yang bersinggungan dengan pipa transmisi air baku kerap berdampak dan merugikan pelanggan Perumda Tirta Pakuan karena terganggunya pasokan air.

“Namanya proyek. Kami sudah komunikasi terus. Memang ada titik-titik rawan. Namanya proyek itu tentu tidak ada unsur kesengajaan, tapi kita minta pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh kehati-hatian,” ujarnya.

Baca juga  Pemkot Bogor Evaluasi SAKIP

Dengan demikian, ketika mendapatkan kebocoran, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor langsung melakukan perbaikan dan juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menyediakan tangki air.

“Pihak PDAM sudah ambil langkah teknis, perlu waktu 2×24 jam untuk pemulihan. Kami juga minta pelaksana maupun PDAM siapkan tangki-tangki air untuk distribusi kebutuhan warga terdampak,” pintanya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top