BOGOR-KITA.com – Apa oleh-oleh khas Kabupaten Kuningan? Adalah Peyeum Ketan Pamela. Peyeum ini memiliki keunikan tersendiri. Ada dua yakni, peyeum yang dibungkus dengan daun jambu dan yang dikemas dalam ember plastik berwarna hitam pekat. Pelancong yang datang ke Kuningan, biasanya membeli peyeum ketan ember hitam ini sebagai oleh-oleh.
Ada banyak produsen peyeum ketan di Kuningan, salah satunya dan yang menjadi pioner adalah yang memiliki merek Pamela. Merek Pamela merupakan singkatan dari Pajar dan Mela, nama anak dari pemilik usaha yang bernama Carsin Cahyadi, 52 tahun.
Memulai usaha sejak tahun 80-an, peyeum ketan ini tidak langsung terkenal, bahkan harus jatuh bangun. Awalnya, poduksinya terbatas saat hari besar seperti Idul Fitri atau saat ada pesanan hajatan warga.
Sekarang Carsin, bisa memproduksi peyeum ketan sampai 6.000 ember per bulan di hari biasa atau 200 ember per hari. Saat Idul Fitri produksinya bisa mencapai 2000 ember perhari.
Usahanya yang semakin maju itu kemudian menular pada warga sekitar rumah yang tinggal di wilayah Cibereum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Saat Jabarprov mengunjungi lokasi produksi Pamela, lokasinya cukup jauh dari pusat kota Kuningan. Jarak tempuh sekitar 25 kilometer atau satu jam perjalanan dengan mobil.
Setelah memasuki jalan kecil yang hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan, lokasi rumah Carsin pun berhasil ditemui. Lokasi pabrik peyeum berbeda dengan rumah tinggal. Nampak sejumlah peralatan dan sisa-sisa produksi ketan di gudangnya.
Terkait ember hitam yang digunakan sebagai kemasan, dia mengatakan hal itu sudah menjadi kemasan khas yang susah untuk diubah. Pernah ada usaha untuk mengubah warna ember menjadi warna lain, tetapi tidak laku.
“Upaya memberikan rasa berbeda seperti coklat atau strawberi, juga tidak laku. Hilang keasliannya, jadi lebih baik menjual peuyeum original,” ujarnya.
Bahkan menurutnya, saat dipasarkan di mal besar di perkotaan di luar Kuningan, juga sulit terjual.
“Ini adalah oleh-oleh, jadi memang harus dibeli di Kuningan, atau di Cirebon, sekalian wisata,” tuturnya. Usaha peyeum ketan Pamela, rata-rata berpenghasilan bersih mencapai Rp 30 juta per bulan. [] Admin/Situs Pemdaprov Jabar