Kota Bogor

Perumda PPJ Nilai Selama PPKM Daya Beli Masyarakat Menurun

muzakkir

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) daya beli masyarakat di pasar tradisional mengalami penurunan.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PJJ) Muzakkir. Menurut Muzakkir PPKM sangat berpengaruh besar kepada pedagang di pasar yang dikelola Perumda PPJ.

“Kalau bicara ekonomi saya mau bahas dikit kenapa yang datang ke pasar sepi, pertama daya beli masyarakat turun, karena mereka tidak punya uang, tidak bisa bekerja karena beberapa sektor dibatasi bekerja 50 persen dan banyak juga buruh harian. Mereka tidak bekerja dan tidak dapat uang sehingga tidak dapat belanja,” ucap Muzakkir, Kamis (19/8/2021).

Selain itu, lanjut Muzakkir, penurunan daya beli masyarakat dipengaruhi adanya kebijakan lain dari pemerintah daerah seperti kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat dan penerapan ganjil-genap, sehingga akhirnya masyarakat yang tadinya mau berbelanja jadi di rumah.

Baca juga  Catat Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Kamis 9 Mei 2024

“Di Kota Bogor ini 45 persen yang berbelanja di pasar berasal dari luar Kota Bogor, dari Kabupaten Bogor, Depok, Cianjur, dengan penyekatan dan lain-lain membuat aktivitas mereka ke pasar dibatasi,” ujarnya.

Ia menyampaikan dengan adanya kondisi seperti ini bukan berarti tidak mendukung kebijakan pemerintah, di sektor kesehatan. Namun di saat kondisi mulai membaik dalam artian ada pelonggaran bagi pelaku usaha, maka pemerintah membuka ruang lagi untuk aktivitas masyarakat lebih luas.

“Perlu imbauan, kalau saya mengajak masyarakat yang punya uang berbelanja ke pasar, biar UMKM paling bawah terbantu dulu, di saat terbantu secara bertahap ekonomi yang lain akan mengikuti. Istilahnya peredaran uang di masyarakat harus berputar dengan cara orang yang punya uang berbelanja ke pasar,” jelasnya.

Baca juga  Sanggar Edas Sambut Pelancong Cilegon di Kota Bogor

Selain itu, kata Muzakkir, perlu adanya edukasi ke masyarakat agar tidak ada ketakutan untuk berbelanja ke pasar. Di pasar tradisional yang dikelola Perumda PPJ semua mengikuti anjuran pemerintah menerapkan protokol kesehatan.

“Semua prokes sudah kita lakukan, penyemprotan, pedagang double masker, cuci tangan dan segala macam, sudah kita tempuh. Dan dari data yang ada yang terpapar di pasar kecil, tidak sampai dua persen, dengan adanya edukasi ada dorongan masyarakat berbelanja di pasar,” paparnya.

Pihaknya mencatat penurunan daya beli masyarakat antara pasar basah menjual kebutuhan pangan dan pasar kering yang menjual non pangan berbeda. Namun, secara persentase penurunan cukup signifikan.

“Pasar basah turun 50 persen, pasar kering itu drop sampai 70 persen, jadi bisa kebayang pasar itu boleh masuk 50 persen, nggak ada orang, yang masuk 20-30 persen. Ini realita di lapangan. Sejak dari tanggal 3 (PPKM Darurat) sampai sekarang masih,” tutupnya. [] Ricky

Baca juga  Bima-Dedie Dilantik, Ini Harapan Sekda dan DPRD Kota Bogor
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top