Peringati Hardiknas 2025, Ketua DPRD Kota Bogor Soroti Ketimpangan Akses Pendidikan
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil, menegaskan pentingnya pembenahan sistem pendidikan agar benar-benar inklusif dan berpihak kepada seluruh lapisan masyarakat.
Ia mengajak seluruh elemen untuk menjadikan pendidikan sebagai hak dasar, bukan kemewahan yang hanya dinikmati sebagian kalangan.
Dalam refleksinya, Adityawarman menyoroti capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor yang mencapai 79,03 pada tahun 2024. Namun di balik angka tersebut, masih terdapat kesenjangan serius dalam akses dan kualitas pendidikan, terutama di jenjang menengah dan tinggi.
“Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD memang tinggi, mencapai 98,48 persen. Namun menurun menjadi 88,43 persen di tingkat SMP, dan hanya 61,36 persen di jenjang SMA. Sementara untuk perguruan tinggi, lebih rendah lagi, yaitu hanya 20,51 persen. Ini menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak kita yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena hambatan ekonomi maupun sosial,” ungkapnya, Jumat (2/5/2025).
Lebih lanjut, politisi PKS ini menyoroti dominasi sekolah swasta di Kota Bogor, terutama dari jenjang TK hingga SMA, yang menurutnya menjadi indikator belum optimalnya peran negara dalam menyediakan pendidikan dasar dan menengah secara merata.
“Kita tidak ingin pendidikan menjadi komoditas. Negara harus hadir lebih kuat, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah,” tegasnya.
Ia juga menyoroti persoalan lulusan SMK yang mendominasi jumlah pencari kerja. Padahal, menurutnya, pendidikan vokasional seharusnya menjadi jembatan menuju dunia industri.
“Kita perlu sinergi antara sekolah dan dunia kerja agar kurikulum yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Jangan sampai lulusan SMK hanya menjadi pengangguran terdidik,” katanya.
Adityawarman menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan dunia usaha, untuk membangun ekosistem pendidikan yang merata dan berkeadilan di Kota Bogor.
Ia berharap, peringatan Hardiknas tahun ini menjadi momentum penting untuk memperjuangkan sistem pendidikan yang membebaskan, memanusiakan, dan menjangkau semua kalangan.
“Pendidikan bukan hanya urusan dinas, tapi urusan seluruh warga kota. Dari ruang kelas hingga meja perencanaan anggaran, semuanya harus punya satu semangat: mencerdaskan kehidupan bangsa secara merata,” pungkasnya. [] Ricky