Kota Bogor

Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bogor

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor menegaskan kembali pentingnya kepedulian bersama dalam menghadapi tantangan penanggulangan HIV & AIDS.

HIV AIDS bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar apabila tidak ditangani secara serius dan berkesinambungan.

Hal itu disampaikan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor pada acara Press Conference local Media for Ensuring Implementation Social Contracting Implementation di Ruang Bapemperda DPRD Kota Bogor, Selasa (23/9/2025).

Pemerintah melalui berbagai regulasi telah memberikan dasar hukum yang kuat, di antaranya Peraturan Menteri Kesehatan No 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan HIV & AIDS, aturan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep. 68/Men/IV/2004 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja, hingga Peraturan Daerah Kota Bogor No 4 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS yang mendukung upaya pencegahan, perawatan, serta penghapusan stigma dan diskriminasi.

Regulasi ini menjadi landasan bahwa HIV bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga menyangkut hak asasi manusia dan perlindungan sosial.

Baca juga  Kolaborasi Dengan Hanania Group, Esteh Indonesia Berangkatkan Mitra Umroh dan Liburan ke Eropa

Data menunjukkan kasus HIV masih ditemukan di Kota Bogor dengan tren yang bervariasi tiap tahun, baik pada kelompok usia produktif maupun pada kalangan remaja. Berdasarkan analisa situasi Kota Bogor jumlah kasus HIV baru pada tahun 2024 ditemukan sebanyak 411 kasus dan jumlah kasus AIDS sebanyak 151 kasus. Adapun jumlah kasus HIV baru yang ditemukan di tahun 2025 pada bulan Januari – Agustus sebanyak 245 kasus dan jumlah kasus AIDS sebanyak 89 kasus.

Berdasarkan kategori usia, kasus HIV baru yang ditemukan pada pada bulan Januari – Agustus 2025 terbanyak di kelompok usia produktif yaitu usia 25-49 tahun (61%), dan pada kelompok usia remaja (15-19 tahun) ditemukan sebanyak 16 kasus HIV baru. Berdasarkan kategori jenis kelamin kasus HIV baru lebih banyak ditemukan pada laki-laki yaitu 82% dibandingkan pada jenis kelamin perempuan sebesar 18%.

Tingginya angka kasus berdampak langsung pada beban pembiayaan kesehatan, meningkatnya angka kesakitan dan kematian, serta risiko penularan pada pasangan, ibu hamil, hingga anak-anak dan remaja. Sementara dampak dari sisi sosial, stigma dan diskriminasi masih menjadi penghambat utama bagi ODHIV enggan mengakses layanan kesehatan dan berisiko memperburuk penularan. Dari sisi ekonomi, beban biaya pengobatan dan hilangnya produktivitas kerja juga menjadi tantangan serius bagi keluarga dan masyarakat.

Baca juga  Komisi I DPRD Kota Bogor Kunjungi BKAD

Kota Bogor memiliki jaringan layanan kesehatan yang cukup memadai untuk penanganan HIV, mulai dari fasilitas pemeriksaan, konseling, hingga terapi antiretroviral (ARV) yang tersedia di seluruh puskesmas dan 8 rumah sakit. Selain itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor hadir sebagai lembaga koordinatif yang menghubungkan pemerintah, layanan kesehatan, dunia usaha, akademisi, serta komunitas masyarakat sipil dalam satu gerakan bersama melawan HIV & AIDS.

KPA Kota Bogor dibentuk sebagai wadah koordinasi lintas sektor. Tugas utamanya adalah memastikan penanggulangan HIV berjalan terarah, berkesinambungan, dan melibatkan semua pihak.

KPA Kota Bogor terdiri dari 3 pokja yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing yaitu:

• Pokja 1 Promosi dan Pencegahan, melakukan berbagai upaya promosi ke sekolah, tempat kerja dan fasilitas umum terkait HIV AIDS
• Pokja 2 Pelayanan Kesehatan, melakukam perluasan akses layanan tes dan pengobatan HIV agar ramah dan inklusif bagi ODHIV.
• Pokja 3 Advokasi dan Kemitraan, menggerakkan semua pemangku kepentingan untuk aktif dalam pencegahan dan penghapusan stigma.

Baca juga  Pemkot Bogor Bahas Rencana Off Ramp BORR Melalui OCBD

Upaya yang dilakukan KPA Kota Bogor dalam penanggulangan HIV yaitu:
• Sosialisasi HIV/AIDS di sekolah-sekolah (SMP dan SMA)
• Memperluas media informasi tentang HIV di ruang publik melalui Diskominfo
• Perluasan Layanan PrEP di Kota Bogor sehingga seluruh Puskesmas di Kota Bogor dapat melayani PrEP
• Perluasan Layanan PDP pada klinik swasta dan Rumah Sakit
• Koordinasi dengan komunitas LSM untuk penanggulangan HIV khususnya pada penjangkauan dan pendampingan ODHIV

KPA Kota Bogor mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri, tidak mendiskriminasi ODHIV, serta aktif mendukung upaya pencegahan. HIV bisa dicegah, dan ODHIV bisa hidup sehat serta produktif bila mendapat dukungan. Mari kita jadikan Kota Bogor sebagai kota yang peduli dan siap menghadapi HIV & AIDS.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top