Kota Bogor

Pemkot Bogor Rampungkan Tender 91 Paket Pengadaan 2025, Proyek Masuk Tahap Pelaksanaan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan seluruh proses tender dan seleksi untuk 91 paket pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran (TA) 2025 telah tuntas. Saat ini, seluruh paket tersebut telah memasuki tahap pelaksanaan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kota Bogor, Lia Kania Dewi, mengatakan bahwa rampungnya proses tender tepat waktu menjadi kunci agar seluruh proyek dapat berjalan sesuai rencana.

“Harapannya tidak ada pekerjaan yang lintas tahun. Semua harus selesai sesuai kontrak sampai Desember,” ujar Lia pada Selasa (25/11/2025).

Lia menjelaskan, Pemkot Bogor kini menunggu persetujuan bersama RAPBD 2026 dengan DPRD Kota Bogor yang ditargetkan rampung pada 30 November 2025. Setelah disetujui, seluruh dinas dapat mulai menyusun Rencana Umum Pengadaan (RUP) per 1 Desember serta memulai proses pra-DPA untuk percepatan pengadaan.

Baca juga  Hanya Berjarak 24 Jam Tim Asia Kembali Bikin Sensasi, Jepang Kalahkan Jerman

“Untuk paket konstruksi yang DED-nya sudah siap bisa mulai pra-DPA, terutama perencanaan dan manajemen konstruksi,” katanya.

Lebih lanjut, Lia menegaskan bahwa sejumlah proyek strategis termasuk pembangunan fasilitas di kawasan GOR ditargetkan selesai pada Oktober 2026. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat pada November 2026.

Usai persetujuan RAPBD 2026, Pemkot Bogor berencana menetapkan sedikitnya 10 paket strategis. Dari jumlah tersebut, tiga paket diperkirakan dapat langsung masuk tahap pra-DPA.

Beberapa proyek bernilai besar diprediksi masuk daftar strategis, salah satunya pembangunan Jalan R3. Namun nilai anggaran belum dapat diumumkan karena masih menunggu persetujuan DPRD.

Sementara itu, untuk proyek Jalan Saleh Dasa Sasmita, pendanaan diharapkan berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat sehingga proses lelang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi.

Baca juga  Kampung Ketupat di Kayu Manis, Per Rumah Bisa Produksi hingga 3.000 Cangkang Ketupat Sehari

Selain infrastruktur, Pemkot Bogor juga menyiapkan paket pembangunan ruang kelas baru, revitalisasi sekolah, dan proyek sektor pendidikan lainnya. Untuk bidang kesehatan, Lia menyebut tidak ada rencana pembangunan gedung besar pada 2026.

Lia menjelaskan bahwa tender hanya mencakup sekitar 10 persen dari total pengadaan setiap tahun. Karena itu, Pemkot Bogor menargetkan peningkatan e-processing hingga 30 persen, terutama untuk pengadaan obat dan barang habis pakai. Pada 2025, angka e-processing baru mencapai 24 persen.

“Peningkatan penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga menjadi fokus Pemkot Bogor guna mendukung daya saing UMKM lokal agar tidak tersisih oleh produk impor,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemkot akan mengembangkan skema mini kompetisi pada sistem e-procurement untuk meningkatkan efisiensi harga.

Baca juga  Dedie Rachim Ingatkan Revitalisasi Stadion Pajajaran Jangan Gegabah

“Dengan mini kompetisi, penyedia bersaing menawarkan harga terbaik,” terangnya.

Mulai 2026, kata Lia pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan kertas akan dikonsolidasikan melalui PBJ untuk menyeragamkan harga. Evaluasi akan menentukan penyedia dengan penawaran paling efisien sebelum masing-masing dinas melakukan pengadaan.

“Harga akan diseragamkan agar efisien. Penyedia bisa banyak, tapi harga tetap terstandardisasi,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top