Kab. Bogor

Pemdes Gadog Gelontorkan Puluhan Juta untuk Beasiswa Anak Yatim

BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG – Pemerintah Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor menggelontorkan puluhan juta untuk beasiswa pendidikan bagi anak yatim sejak tahun 2024 lalu. Sampai saat ini sudah 58 anak yatim mendapatkan program pendidikan tersebut.

Kepala Desa Gadog, Dedi Junaedi mengatakan, program beasiswa untuk anak yatim saat ini memasuki tahun kedua sejak pertama digulirkan pada tahun 2024.

“Saat awal program ini dimulai, ada 42 anak yatim mendapatkan beasiswa ini untuk jenjang pendidikan SD dan SMP serta pondok pesantren, dan sekarang di tahun 2025 sudah mencapai 58 anak yatim, dan tahun ini sampai SMA,” kata Dedi Junaedi, Selasa (23/9/2025)

Ia menyebut, pembiayaan program beasiswa desa bagi anak yatim ini bersumber dari Dana Desa. Mulai dari awal menganggarkan Rp60 juta dan di tahun kedua mencapai Rp90 juta.

Baca juga  Tirta Kahuripan Gandeng DLH Telusuri Limbah Sungai Cileungsi dan Cikeas

“Anggaran itu akan terus bertambah setiap tahunnya, karena jumlah anak yatim yang ada di Desa Gadog ini mencapai 86 anak,” ungkap Dedi.

Meski program beasiswa pendidikan ini di khususkan untuk anak yatim. Namun ada ketentuan yang berlaku. Salah satunya anak tersebut warga Desa Gadog. Lalu, ibunya belum menikah lagi.

“Jadi kalau ibunya sudah menikah berarti akan di cabut beasiswa tersebut dan diberikan ke yang lain. Sebab ketika ibunya menikah lagi berarti ada yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” ucapnya.

Menurutnya, bantuan beasiswa pendidikan ini diberikan per semester dan tahun ajaran baru. Rinciannya, satu anak yatim mendapatkan beasiswa berupa peralatan sekolah dan uang saku.

Baca juga  Puncak Macet 12 Km, Mulai dari Gadog Sampai Pasar Cisarua

“Untuk perlengkapan sekolah disaat ajaran baru, untuk uang saku diberikan per semester dengan nilai Rp 600 ribu untuk SD, Rp 700 ribu untuk SMP dan Rp 800 ribu untuk SMA,” imbuhnya.

Ke depan, kata Dedi, Pemerintah Desa Gadog berencana menggulirkan kembali program pendidikan yaitu, satu RW satu sarjana.

“Mudah-mudahan ini bisa cepat kita wujudkan, saat ini kita sedang melihat dulu kemampuan anggarannya,” terangnya.

Namun begitu, ia menyebut anggaran yang digunakan melalui Dana Desa ini masih memungkinkan, karena saat ini masih terserap 7 persen dari anggaran yang dimungkinan digunakan untuk program beasiswa ini sebesar 20 persen dari DD.

“Anggaran DD Gadog kan 1,3 miliar, jadi baru hanya 7 persen yang kami gunakan untuk beasiswa pendidikan ini,” bebernya.

Baca juga  Liga 1 Indonesia: Djanur Wajibkan Laskar Padjadjaran Menang Lawan PSS di Pakansari

Ia menambahkan, program beasiswa pendidikan ini sudah dimasukan pada Peraturan Desa (Perdes) tahun 2024. “Iya sudah diperdeskan,” tutupnya.

Senada dikatakan Ketua BPD Desa Gadog, Azet Basuni. Menurutnya, program beasiswa pendidikan dari desa ini sebagai bentuk kepedulian Pemdes Gadog pada dunia pendidikan khususnya bagi anak yatim.

“Jadi ini bukti bahwa desa Gadog peduli akan pendidikan anak yatim, apalagi nanti akan ada program satu sarjana satu desa,” tandasnya. [] Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top