Nasional

Pembangunan Kampung Susun Akuarium, Arkeolog Salut Pertimbangkan Lingkungan Kota Tua

BOGOR-KITA.com, JAKARTA –  Pembangunan Kampung Susun Akuarium di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara sebanyak 5 blok dengan 241 unit rumah dimulai. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan Senin (17/8/2020) sore meletakkan batu pertama   dengan upacara yang dihadiri anggota DPRD DKI Jakarta  H Lulung Lunggana, Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta Berkah Shadaya,  Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana, dan kalangan arkeolog seperti Candrian Attahiyat.

Gubernur Anies mengatakan rencana kampung susun Akuarium ini merupakan aspirasi masyarakat.

“Karena itu dibahas bersama-sama sehingga  muncullah konsep kampung susun. Desainnya pun dirancang bersama sama masyarakat,” ujar gubernur.

Dikatakannya konsep hunian kampung susun ini merupakan buah pikiran empat komponen yang terdiri dari unsur masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.

Baca juga  Urgensi Pembentukan Badan Nasional Urusan Otsus untuk Pengawasan Dana Otsus

“Hari ini kita mulai program itu. Tapi tuntas, pada saat warga masuk ke rumah. Perencanaan kampung ini harus menjadi contoh penataan kampung di Jakarta. Kampung merupakan bagian sejarah kota ini. Karena itu kampung harus terus hidup berkembang, mengikuti kemajuan zaman,” kata Anies.

Diharapkan gubernur nantinya kampung susun yang segera dibangun itu akan menjadi kampung yang sehat dan bersih sehingga hilanglah kekumuhannya.

Sementara Sarjoko Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta menjelaskan pembangunan kampung susun Akuarium yang tak jauh dari Museum Bahari dan Masjid Luar Batang itu  akan selesai Desember 2021 mendatang.  Anggarannya tidak murni dari APBD DKI Jakarta melainkan juga dari dana kewajiban pengembang yang besarnya Rp62 miliar. Luas lahan untuk kampung susun Aquarium sekitar 10.300 m2 dengan menyediakan ruang publik dan lapangan olahraga. Temuan benda purbakala yang didapat selama penggalian pondasi akan diberi tempat untuk diapresiasi.

Baca juga  OJK Perpanjang Relaksasi Kredit Perbankan Sampai Maret 2022

Arkeolog Candrian Attahiyat yang hadir pada  acara tersebut Selasa (18/8/2020) menyatakan penghargaannya kepada Pemprov DKI yang mengakomodasikan aspek aspek arkeologis dan budaya kawasan tersebut.

“Kampung Akuarium itu memang lokasinya di Kawasan Kota Tua,” kata Candrian yang juga anggota Tim Ahli Cagar Budaya.

Akhir Juni yang lalu di kali Pasar Ikan bagian hilir Ciliwung itu  ditemukan lebih 9 balok batu hitam bekas fondasi tiang jembatan Vierkant dari abad ke 17. Kini benda purbakala tersebut diamankan di halaman Menara Syahbandar, Museum Bahari. [] Hardjo

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top