Kab. Bogor

Pembagian Sembako Ricuh, Bupati Bogor Tegur Ketua Baznas  

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Bupati Bogor Ade Yasin yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor melayangkan teguran kepada Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor Lesmana  menyusul kericuhan  warga saat pembagian sembako di kantor Baznas Cibinong Senin (20/4/2020).

“Sudah saya berikan teguran ke ketuanya. Saya kaget kok tiba-tiba ada pembagian sembako oleh Baznas, tidak ada konfirmasi ke saya sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor,” kata Ade Yasin.

Ade Yasin mengatakan seharusnya Baznas berkoordinasi dengannya selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor.

“Seharusnya Baznas berkoordinasi dengan kami dan pihak kepolisian, agar aman dan tidak ada kericuhan,” tandas Ade Yasin yang juga ketua DPW PPP Jawa Barat.

Baca juga  4 Kategori Anugerah Baznas Kota Bogor 2017

Sementara itu, Ketua Baznas Lesmana mengaku jika pihaknya tidak mengundang warga untuk datang dan diberikan sembako.

Dia mengungkapkan, ada sekitar 500 warga yang datang hari ini mendapat informasi dari mulut ke mulut dengan hanya bermodalkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP.

“Justru saya juga bingung, saya tanyakan ke staf gak ada yang tahu,” kata Lesmana kepada wartawan, Senin (20/4/2020).

Meski pada akhirnya para warga dilayani, namun Lesmana mengaku kewalahan lantaran warga yang sulit diatur, terutama untuk menjaga jarak karena Kabupaten Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Spontan masyarakat itu. Tapi yang jadi masalah, ini kan PSBB. Namun, intinya kami berikan (sembako). Alhamdulillah ada stok,” katanya.

Baca juga  Ade Yasin: Saya Minta Perusahaan Tutup Selama PSBB

Lesmana mengaku akan memberikan bantuan sembako kepada 11 ribu warga di Kabupaten Bogor. Namun itu pun ditujukan khusus untuk ustad, guru ngaji, pondok pesantren, dan amil.

“Tiap-tiap desa ada 25 orang. Itu kami sudah minta camat dan kepala desa untuk mendatanya. Penyalurannya belum. Tapi kalau warga ini kami tidak tahu, tiba-tiba datang. Cuma kalau kami minta balik lagi, kasihan sudah desak-desakan,” terangnya.

Pada akhirnya, meski masih ada warga yang mengantre di luar pagar, salah satu staf Baznas meminta warga untuk pulang, karena kepolisian datang dan meminta Baznas membubarkan mereka.[] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top