BOGOR-KITA.com – Pedestrian merupakan salah satu paradigma transportasi masa depan yang memuliakan transportasi publik dan pejalan kaki di atas kendaraan pribadi.
”Dengan pedestrian, warga dipaksa menggunakan transportasi publik karena jika tidak, akan menimbulkan kemacetan ang semakin parah. “Jadi, baik warga Kota Bogor maupun luar Kota Bogor dipaksa menggunakan transportasi publik, itu kuncinya,” tegas Walikota Bogor Bima Arya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait ketersediaan lahan parkir bagi pengunjung Kebun Raya Bogor dan Istana Kepresidenan di Paseban Sri Bima Balaikota Bogor, Kamis (3/11/2016).
Rakor dihadiri Kepala DLLAJ Kota Bogor Rahmawati, Ketua TP4 Kota Bogor Yayat Supriyatna, Kaur.Bin.Ops (KBO) Sat.Lantas Polres Bogor Kota Iptu Budi Suratman, dan para pengelola gedung di seputar Kebun Raya Bogor (KRB).
Bima menceritakan pengalamannya saat mengunjungi sejumlah jalan besar di Kota Liverpool, Inggris. “Di sana, jalan-jalan memiliki pedestrian yang lebarnya berkisar 8-10 meter, sementara lebar jalan raya hanya 3 meter,” kata Bima.
Strategi ini, sambung Bima, harus paralel dengan pembenahan infrastruktur dan reformasi angkot. “Angkot terus kita proses untuk bergeser terkonversi menjadi trans pakuan. Nantinya di tengah kota tidak ada angkot lagi, cukup di-feeder saja. Ini memang bukan perjuangan yang mudah,” ungkap Bima. [] Admin