BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Pandemi covid-19 membuka peluang besar bagi pertanian Kabupaten Bogor.
Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB Dr. Sofyan Sjaf kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (15/7/2020).
Menurut Sofyan Sjaf, Bogor sebagai kabupaten terluas dan memiliki potensi di sektor pertanian harus segera menggalakkan desa-desanya memproduksi padi. Kata dia, perbaikan sistem teknologi irigasi yang adaptif terhadap era 4.0 dan sarana produk pertanian (saprotan) sangat dibutuhkan.
“Di saat ekonomi lesu seperti saat ini, maka ekonomi pedesaan yang bertumpu pada sektor pertanian lah yang memiliki kekuatan untuk membangkitkan ekonomi Indonesia. Kabupaten Bogor memiliki kekuatan ini,” kata Sofyan Sjaf.
Dikatakan, ada 2 momentum yang diberikan pandemi covid-19 terhadap produk pertanian. Pertama, perdagangan ekspor-impor yang melemah hampir di semua negara produsen pertanian. Kedua, hadirnya pasar digital yang memberi kepastian keamanan transaksional bagi konsumen.
“Perihal poin pertama, merupakan peluang Indonesia untuk menggenjot sektor pertanian untuk memproduksi pangan kebutuhan pokok. Sebagai misal beras, saat ini, dapat dipastikan stock pangan kita kurang untuk 2-3 bulan ke depan,” kata dia.
Sofyan Sjaf menerangkan perihal poin kedua, Pemkab Bogor dan BUMD harus menangkap peluang ini dengan mempersiapkan logistik dan market place pangan yang menjamin ketersediaan pangan tidak hanya Bogor, tapi juga Indonesia,” tutupnya. [] Hari