BOGOR-KITA.com, SUBANG – Kabupaten Subang harus menjadi kekuatan utama ketahanan pangan di Indonesia. Pasalnya, semua petani di Indonesia belajar di Balai Besar Penelitan Tanaman Padi (BBPTP) yang berada di Kabupaten Subang. Oleh karena itu petani Subang dan sekitarnya harus menjadi vionir bagi meningkatnya produksi padi.
Hal ini dikemukakan Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPT) di Jalan Raya Patok Besi, Sukamandi, Kabupaten Subang, Senin(16/12/2019).
Dalam kunjungan itu Syahrul me-launching Produc Inovasi Teknologi VUB Padi dan Alsintan 4.0 untuk Memujudkan Pertanian Maju Mandiri dan Modern.
Mentan menyebut Subang sebagai kekuatan utama ketahanan pangan karena ditopang kemajuan teknologi modern, seperti robot tanaman padi, automous traktor dan traktor perahu dan yang lainnya.
“Kabupaten Subang harus menjadi lumbung padi nasional. Sebab berbagai varietas padi unggulan beradal dari BBPTP Subang,”tandasnya
Ia juga meminta kepada para penegak hukum, apabila terjadi alih fungsi lahan pertanian dari lahan pertanian menjadi lahan industri atau lahan perumahan, perlu diambil tindakan tegas sesuai dengan hukum. Sebab alih fungsi lahan pertanian itu melanggar Undang-undang.
“Tindak tegas secara hukum apabila ada alih fungsi lahan pertanian,” tegasnya
Syahrul mengatakan, Indonesia harus mampu mengekspor beras keluar negeri.
” Indonesia harus menjadi pengekspor beras. Maka kemajuan teknologi pertanian harus dikuasai para petani di Indonesia,” tandasnya
Sementara Bupati Subang, H. Rohimat bertekad akan menjadi Kabupaten Subang menjadi lumbung ketahanan pangan di Jawa Barat. Apalagi berbagai bibit varietas padi dihasilkan dari BBPTP Sukamandi Subang.
“Kabupaten Subang harus menjadi pemasok beras terbesar di Jawa Barat dan mampu berkontribusi pada meningkatnya ketahahan oangan di Indonesia,” katanya. [] Nandang