BOGOR-KITA.com – “Saya sangat percaya, penelitian dan hasil-hasilnya adalah asset yang tak ternilai. Banyaknya temuan-temuan baru yang ada, sebetulnya bisa menjawab persoalan di masyarakat, contohnya pupuk dan sampah,” kata Menteri Kehutanan dan Lingkungan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar saat mengunjungi Balitbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Bogor dalam rangka peringatan Hari Bhakti Rimbawan, pada Kamis (17/3/2016).
Penelitian yang dikembangkan Balitbang Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup seperti pada pemanfaatan mikro organisme dalam pupuk, pengolahan kayu gaharu dan essensial oil, kata Siti, semua itu bernilai tinggi. “Ini bisa menjadi sumber daya yang luar biasa jika kita melepasnya ke dunia yang membutuhkannya, misalnya dunia industri dan ekonomi,” jelas Siti Nurbaya dihadapan awak media.
Laboratorium yang ada di Balitbang KLH di Kota Bogor, lanjut Siti Nurbaya hampir sama dengan pusat-pusat litbang yang ada diwilayah lain. “Penelitian dan temuan yang ada, saya minta kepala litbang untuk dikelompokan. Dan akan kita lihat orientasinya ke mana, apakah berorientasi ke daya saing internasional, orientasi sumber daya lingkungan atau orientasi pengembangan daya genetik. Semua itu harus dirancang manajemennya seperti apa, sehingga akan sampai kepada pihak yang membutuhkannya,” terang Menteri Siti.
Peninjauan yang dilakukan Menteri Siti Nurbaya di antaranya laboratorium produksi dan industri pengolahan seperti kimia dan energi hasil hutan penelitian komposting, fasilitas pengolahan asap cair, pembuatan bioetanol dari nila aren (arenga pinnata), pengolahan kayu, laboratorium introf-CC (Indonesian trofical forest culture collection) yang mengembangan mikroorganisme untuk tumbuh-tumbuhan, pupuk, kayu maupun yang lain.[] Admin